229 Keuchik diduga Korupsi Dana Desa, FPK Aceh Barat Salahkan Bupati Ramli.Ms
bimcmedia.com, Meulaboh : Terkait hasil temuan inspektorat Aceh barat bahwa terdapat 229 kechik dalam kabupaten setempat yang diduga melakukan korupsi dana Desa, forum persaudaraan kechik (FPK) menyalahkan pemerintah
Ketua Forum Persaudaraan Keuchik (FPK) Aceh barat Safyan suri kepada bimcmedia.com Rabu (20/1/2021) mengatakan, dari peristiwa besar tersebut yang terjadi dikalangan Keuchik dapat diambil kesimpulan bahwa itu merupakan bentuk kegagalan pemerintahan Ramli- Banta
"Pemerintahan Ramli gagal dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kepada kepala desa dalam mengelola dana desa, untuk diketahui bahwa 99 % kepala desa di Aceh barat dijabat oleh PJs,dan itu sudah terjadi semenjak tahun 2018 sampai dengan sekarang" ujarnya
Menurut Sofyan, Ada Gampong yang dipimpin oleh PJs selama tiga tahun, sehingga berakibat pada pengelolaan dana desa amburadur seperti sekarang, sering kita dengar dilapangan" nyo mantong bapak hanapue, jet pajoh Ju Hana diproses le polisi dan Hana ditron inspertorat" ( kalau masih ada bapak ngak papa, makan aja ngak akan diproses oleh polisi dan inspektorat ngak akan turun ke desa)
Jadi kalu selama ini pemerintahan Ramli menggembor gemborkan tentang kebarhasilan mereka, maka hari ini inspektorat Aceh barat sudah mengumumkan tentang kegagalan pemerintahan Ramli.ungkapnya
"Terimakasih buat inspektorat Aceh barat yang sudah menyampaikan kejujunya" kata Sofya yang menang melawan Ramli di Mahkamah Agung
Akibat dari kepala desa banyak dijabat oleh PJs maka pengelolaan dana desa jadi amburadur dan tidak terkontrol seolah-olah tidak ada aturan lagi di kabupaten Aceh barat, kita bangga pada Kepala inspektorat yang terbuka pada publik walaupun musibah tuannya.ucap ketua FPK
Untuk diketahui.pjs kechik di Aceh barat merupan orang dekat Ramli ms, tegasnya mengakhiri komentar
Dikonfirmasi terpisah terkait sorotan Forum Persaudaraan Keuchik (FPK) Aceh barat, Sekretaris Daerah (Sekda) Marhaban,SE menjawab pertanyaan bimcmedia.com Rabu malam (20/1/2021) bahwa dirinya belum bisa memberi jawaban karena belum berbicara dengan instansi terkait
" Terkait hal tersebut, Belum saya bicarakan dengan Mereka, sebaiknya hubungi aja kepala inspektorat" sarannya yang mengaku sedang rapat di masjid agung
Dihubungi kepala Inspektorat Meulaboh Sirajul fata,ST ke nomor handphone yang digunakannya tidak aktif, di kirim pesan WhatsApp sampai berita dikirim ke redaksi belum dibalas.
---
[FL]
Komentar