5 Kekurangan Xiaomi yang Jarang Diketahui Penggunanya Sendiri

Laporan ,

Bimcmedia.com, Teknologi - Xiaomi sudah sangat dikenal sampai sejauh ini. Produk-produk mereka laris di pasaran dalam waktu sekejap. Produsen asal China ini juga telah memiliki penggemar yang cukup banyak.

Namun sejauh ini, Xiaomi masih memiliki kekurangan yang belum terpecahkan. Memang mereka telah unggul namun untuk menguasai dunia mereka masih perlu menambal kekurangan-kekurangan ini terlebih dahulu. Apa saja kekurangan mereka itu?

Susahnya Perbaikan Hardware

Saat sebuah seri Xiaomi rusak, portable yang dibutuhkan begitu sulit untuk didapati karena produk ini biasanya masuk secara ilegal ke Indonesia.

Masuk ilegal itu karena Xiaomi tidak mendapatkan izin resmi dari pemerintah Indonesia sehingga dijual lebih murah.

Susahnya mendapat hardware ini tentu saja akan terjadi jika seri Xiaomi Anda rusak. Kerusakan bisa terjadi kapan saja tidak belum ada jaminan garansi dari Xiaomi untuk itu.

Jika telah terjadi maka Anda harus mengeluarkan biaya lebih besar, menunggu perangkat yang rusak datang atau beli smartphone baru.

Tidak Adanya Service Resmi

Sistem penjualan yang belum memiliki toko resmi maupun toko kerja sama ini pula membuat Xiaomi belum memiliki service center.

Tidak adanya service center ini sangat berbahaya untuk sebuah produsen karena saat smartphone pengguna rusak, maka pengguna akan mencari toko perbaikan lain yang tidak resmi.

Bahaya yang terjadi setelah itu adalah portable ada yang diganti bahkan tidak bisa diperbaiki secara sempurna sehingga akan mengulang kerusakan pada waktu setelah itu.

Banyak Barang Black Market

Izin dari pemerintah tidak didapat maka dengan mudah pengguna membeli produk ilegal (black market) baik itu melalui orang atau situs jualan online.

Barang black market ini bisa saja dibeli oleh penjual sebelum dijual kembali kepada pengguna dengan harga lebih murah.

Hal ini akan merugikan pengguna karena barang black market sama sekali tidak memiliki garansi dan service akan sulit sekali jika terjadi kerusakan.

Disangka Resmi Padahal Bukan

Belum tentu smartphone yang dijual di toko-toko fisik semuanya barang resmi. Hal ini berlaku pada Xiaomi yang disangka barang resmi padahal belum tentu karena hanya beberapa produk saja yang mendapat izin di Indonesia.

Sebagai informasi, izin di Indonesia harus memenuhi 40% TKDN jika ingin menjual produk di sini. Lepas dari itu, semua barang yang tidak memiliki takaran yang dimaksud adalah barang ilegal (bukan barang asli).

Produk Laris karena Jualan Online

Sistem penjualan online sebenarnya sangat menguntungkan namun karena produk yang tidak resmi jadinya itu adalah sebuah kecurangan.

Xiaomi yang dijual secara online dan memiliki harga yang murah sebenarnya telah menipu konsumen.

Kenapa demikian? Barang online tidak memiliki garansi apabila terjadi kerusakan. Namun konsumen membeli karena produk tersebut terbilang murah.

Komentar

Loading...