Aneh, Tim Pengawas BBM DKP Aceh Barat Tidak Temukan Satupun Pelanggaran

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Erni Wanti. Foto : Rovki Muhamad Akbar.

Bimcmedia.com, Meulaboh; Penyalahgunaan surat rekomendasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk para nelayan diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kelangkaan bahan bakar subsidi di Aceh Barat, Kamis (08/09/2022).

Sebagai mana diketahui, para nelayan untuk mendapatkan BBM subsidi dari Stasion Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) maupun SPBU di Aceh Barat wajib menggunakan surat rekomendasi yang dikeluarkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat.

Amatan pewarta di lapangan, sejumlah SPBU di Aceh Barat mengalami kemacetan antrian pengsian BBM hingga puluhan menter dan berjam-jam lamanya.

Kejadian tersebut diduga salah satuya akibat adanya penyalaguanan rekomendasi BBM nelayan, dimana pemik perahu atau yang diberikan kuasa untuk mengambil minyak, diduga melakukan pengambilan Bahan Bakar Minyak tidak sesui jumlah yang diterbitkan pada surat rekomendasi DKP Aceh Barat.

Menanggapi informasi itu, Kepala Bidang Bagian Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Aceh Barat Erfan mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya penyalagunaan rekomendasi oleh nelayan, pihaknya telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, Kejaksaan, Syahbandar Perikanan, Bea Cukai dan ASN dari Dinas terkait untuk mengawasi proses pendistribusian BBM.

Masih kata Kabid Tangkap DKP Aceh Barat, selama di bentuk, tim gabungan yang melalukan pengawasan hingga kini belum menemukan satupun pelanggaran penyalagunaan rekomendasi BBM yang diperuntukan bagi nelayan.

"Belum dapat karena minim laporan, saya berharap ada laporan dan bisa kita proses sehingga ada efek jerah, " Pungkas Erfan.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Erni Wanti memaparkan, pihaknya berharap mengenai masalah kelangkaan BBM subsidi di Meulaboh dapat segera teratasi.

"Harapan saya kalau bisa permasalahan subsidi minyak cepat selesai," Tegas Kepala DKP.

Erni Wanti menambahkan, pihanyaknya tengah berupaya untuk melakukan penambahan kuota BBM, sebab untuk kebutuhan minyak nelayan di Aceh Barat yang di pasok SPBN saat ini masih belum mencukupi.

"Kuota minyak sudah kita minta tambah kerena kapasitas kebutuhan kapal kita disini itu selalu kurang, makanya sementara kita minta ke SPBU. Kuota minyak di SPBN untuk perbulan itu baru 152 Kilo Liter," Tutup Erni Wanti.

Komentar

Loading...