ASEAN Prihatin Terhadap Serangan Udara Myanmar

Bimcmedia.com, Internasional : Para menteri luar negeri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) mengadakan pertemuan di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas dimana akan dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.
Berdasarkan hasil pertemuan Para Menteri ASEAN di Jakarta Pusat menyampaikan rekomendasi yang akan disepakati pada bahwa KTT ASEAN akan diselenggarakan di Kamboja pada November mendatang.
Para menteri luar negeri ASEAN menyatakan keprihatinan atas kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar.
Menteri Luar Negeri menekankan bahwa kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan.
Sementara itu, Retno Marsudi, yang merupakan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu), mengutuk serangan junta militer Myanmar pada konser di Negara Bagian Kachin awal pekan ini.
"Serangan yang dilakukan oleh pemerintah militer Myanmar saat konser di Kachin State harus dikutuk dan tidak dapat diterima," kata Retno dalam konferensi pers, Kamis (27/10) di gedung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta Pusat.
Pada hari Senin, pemerintah militer Myanmar melakukan serangan udara pada konser di daerah Kachin.
Serangan itu terjadi saat milis Kachin Independence Organization (OIC) mengadakan konser merayakan Hari Kemerdekaan.
Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka yang telah dilupakan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri menekankan bahwa kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan.
“Indonesia mengatakan harus segera menyampaikan pesan ini kepada militer,” kata Retno.
Kritik Retno datang tak lama setelah para menteri luar negeri ASEAN bertemu di Jakarta hari ini untuk membahas situasi di Myanmar.
Sedikitnya 80 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Sebagian besar adalah warga sipil.
Selain itu, sebuah perayaan diadakan untuk merayakan kampanye kelompok untuk otonomi di Negara Bagian Kachin.
Negara Bagian Kachin adalah markas besar Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), sebuah divisi dari Organisasi Kongres Islam. Pemerintah militer membenarkan serangan itu.
Mengutip dalam sebuah pernyataan pemerintah militer terkait banyaknya yang meninggal dunia. Namun, junta militer menyangkal bahwa serangan mereka menewaskan seorang warga sipil dan penyanyi.
***
Komentar