Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 1)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 3)

Bangun Pabrik Chip di Indonesia, Jokowi Mengajak Jerman

Pabrik Chip
Presiden Jerman (Kiri) dan Presiden Indonesia (Kanan) | Sumber Foto : Investor Daily

Bimcmedia.com, Internasional : Presiden Indonesia Jokowi telah mendesak Jerman untuk meningkatkan investasi di industri teknologi tinggi seperti pabrik chip semikonduktor untuk mendukung rantai pasokan otomotif.

Pasalnya, komponen - komponen tersebut saat ini hanya dikuasai oleh beberapa negara, dan rantai pasokan global sangat bergantung pada mereka. Jika terjadi krisis seperti dua tahun terakhir, dampaknya terlalu besar.

“Saya mengajak industri Jerman untuk membangun pabrik chip semikonduktor di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, Jumat, 17 Juni 2022 di laman  kompas.com.

Dia berharap pabrik itu akan menjadi bagian dari rantai pasokan global. Mengingat pasar Asia Tenggara, khususnya pasar Indonesia, sangat penting dalam sektor otomotif.

Selain itu, Presiden Jokowi telah memberikan Jerman investasi di industri hijau, terutama kendaraan listrik.

“Saya tegaskan kembali usulan saya kepada Jerman untuk membangun kawasan industri Jerman di salah satu kawasan industri Indonesia,” ujarnya.

Selain pembahasan investasi, Jokowi dan Steinmeier juga membahas beberapa agenda lain, seperti kerja sama pengembangan sumber daya manusia untuk Industri 4.0.

Kedua pemimpin juga membahas kerja sama perubahan iklim. Jokowi berterima kasih kepada Jerman karena mendukung inisiatif infrastruktur hijau 2,5 miliar euro dan World Mangrove Centre yang baru saja diresmikan.

“Saya juga mendorong kerja sama yang lebih besar untuk mengatasi dampak perang di Ukraina, khususnya di bidang pangan dan energi, serta kerja sama di Indo-Pasifik,” kata Jokowi.

“Saya kembali menekankan pentingnya arsitektur kawasan inklusif yang mengutamakan kerja sama di atas kontainmen atau penahanan, dalam semangat kerja sama dengan multilateralisme dan perdamaian,” tutupnya.

***

Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 11)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 10)

Komentar

Loading...