Begini Riwayat Penarik Becak di Kota Meulaboh Terinfeksi Covid-19

Laporan ,
Keterangan: Ilustrasi penarik becak / Foto: pinterest.com

bimcmedia.com, Meulaboh - Salah seorang warga Kota Meulaboh, Senin (24/08/2020), dinyatakan positif terinfeksi Covid-10 berdasarkan hasil SWAB yang dilakukan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Keterangan: Ilustrasi penarik becak / Foto: pinterest.com

Untuk mengetahui bagaimana riwayat kontak korban yang berinisial SN (56) warga salah satu gampong dalam kota, bimcmedia.com mengkonfirmasi Petugas Gugus tugas Covid19 Aceh Barat, Irsadi, untuk mendapatkan kronologis kejadian.

Menurut Irsadi, hasil laporan pihak Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh sekitar pukul 16.16 wib, bahwa terdapat satu orang pasien yang sempat dirawat di Meulaboh pada tanggal 17 Agustus 2020 didiaganosa dokter sakit jantung kemudian dirujuk ke RSUZA pada tanggal 18 Agustus 2020.

Setiba di Banda Aceh tanggal 19 Agustus 2020 dilakukan tes SWAB terlebih dahulu di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk diketahui apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"Tadi sore pasien dengan inisial SN (56 Tahun) warga salah satu gampong di Johan Pahlawan dinyatakan positif Covid-19 oleh pihak rumah sakit," jelas Irsadi.

Keterangan: Irsadi, Petugas Gugus tugas Covid19 Aceh Barat / Foto: Istimewa

Atas informasi tersebut tim Gugus Tugas COVID-19 (GTC-19) Aceh Barat berkoordinasi dengan RSUD Cut Nyak Dhien, Puskesmas Johan Pahlawan dan Dinas Kesehatan setempat untuk selanjutnya dilakukan kunjungan lapangan ke gampong dimaksud.

Tim GTC-19 berkoodinasi dengan kepala Jurong untuk melakukan pendataan yang akan dibantu petugas Puskesmas Johan Pahlawan, petugas masih melakukan pendataan di lokasi guna mengetahui riwayat kontak agar virus tersebut segera dapat diputuskan penyebarannya. Korban yang dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini masih di rawat di RSUZA Banda Aceh.

Ditanya apa korban tersebut punya riwayat kontak dengan pasien positif rumah sakit sebelumnya, Irsadi dengan tegas mengatakan, "Waduh, tidak ada yang bisa memprediksi asal muasal sumber tertular, bisa jadi beliau dalam menjalankan tugas jarang pakai masker, atau penguna jasa angkutannya tidak pakai masker, atau ada pasien yang melintas dan berkomunikasi di dekat rumah sakit, juga bisa jadi malah di jalan saat menuju Banda Aceh,"

Jadi tidak benar bila ada informasi tertular dari medis sebelumnya, kemungkinan juga dari penumpang beliau, keluarga atau sesama rekan kerja. Dalam prinsip penularan, daya tahan tubuh dan imunitas tubuh juga mempengaruhi potensi kita terpapar Covid-19.

---

Penulis: FL

Editor: Ubaidillah

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!