Belajar dari Habib Rizieq yang Kabur ke Arab ‘Ulama pun Bisa Kena Tipu Internet’

Habib Rizieq yang Kabur ke Arab

Laporan ,

bimcmedia.com, Teknologi - Bagaimana menjatuhkan seorang ulama, yaitu disuguhkan seorang wanita maka akan luluh. Dikutip dari muslimah.or.id (30/07/2012), dikisahkan pada zaman dahulu seorang ahli ibadah di kalangan Bani Israil akhirnya luluh hatinya karena seorang wanita.

Godaan iblis membuat ahli ibadah ini melakukan tindakan-tindakan yang membuatnya dimurkai Allah. Tidak hanya memperkosa namun sampai membunuh akibat napsu telah mengalahkan logika.

Ini hanyalah satu dari sekian kisah dalam Islam yang menjadi pelajaran, bahwa ahli ibadah (ulama) begitu mudah dipatahkan dengan “sogokan” seorang wanita.

Jika harta dan tahta tidak bisa menjerumuskan ulama ke dalam maksiat, maka wanita adalah satu-satunya cara untuk menghancurkannya.

Belajar dari kasus Habib Rizieq – meski kebenaran hanya Tuhan yang tahu – bahwa seorang ulama dapat dengan mudah dipatahkan kendalinya karena seorang wanita.

Dikutip dari detik.com (29/05/2017), Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan Habib Rizieq Syihab, seorang pemimpin Front Pembela Islam (FPI) yang selama ini gencar melakukan aksi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi.

Seperti diketahui bahwa selama ini Habib Rizieq diduga telah melakukan chat berkonten Pornografi dengan seorang wanita bernama Firza Husein.

Internet telah menipu dan mengubah haluan seorang ulama ke hal-hal yang selama ini diinginkan lawan.

Terlepas benar atau salah tetapi belajar dari kisah di atas, seorang ulama mudah dipatahkan kendalinya karena perempuan.

Jika zaman dulu belum ada internet dan segala upaya dilakukan dengan modal teknis, maka saat ini mudah saja menjebak seseorang dengan internet.

Barangkali, orang yang dijebak tidak menyadari bahwa proses sadap-menyadap di dunia maya begitu mudah dilakukan.

Belum lagi jika benar bahwa ada udang dibalik batu, maka caption atau screenshot dilakukan oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan yang dimaksud.

Jatuhnya ulama yang dimaksud ke dalam pelukan internet berangkat dari keinginan orang untuk menyempitkan geraknya.

Tiada yang tahu maksud tersembunyi namun yang pasti bahwa jeratan napsu di dunia maya dan wanita tak bisa dilepas begitu saja.

Kenapa seorang wanita mau terlihat seksi, bahkan mau melepas pakaian di dunia maya karena kebutuhan akan uang dan kebutuhan napsu yang meningkat.

Seorang wanita bisa tanpa malu melancarkan aksi meskipun melalui chatting karena bagi mereka hanya ia dan lawan bicara yang tahu.

Ulama kena tipu internet. Begitulah fenomena yang terjadi. Meskipun salat tak henti, ibadah tak pernah lekang, namun ulama bukanlah nabi maupun rasul.

Zaman yang penuh tipu muslihat ini mudah saja menjatuhkan ulama ke dalam pusaran kemaksiatan tanpa perlu “bantuan” keras dari iblis maupun syetan.

Ulama yang terkoneksi dengan dunia maya akan mudah mendapati dirinya dalam kealpaan di mana share pornografi, bahkan rayuan wanita begitu mudah ditemui.

Apakah ada jaminan internet jauh dari hal-hal buruk? Sama sekali tidak ada. Seorang yang bekal agamanya cukup bisa terjerumus ke dalam logika yang tidak bisa diterima akal sehat, bagaimana dengan manusia biasa yang belum sampai ke sana taraf pemahanan terhadap agama.

Belajar dari kasus Habib Rizieq, siapapun bisa tertipu dengan internet maka sebaiknya kita memposisikan diri apa adanya, berjalan sesuai langkah, bergerak sebesar badan dan tidak menyinggung perasaan orang lain maupun terlihat angkuh karena merasa diri hebat. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal demikian.

Sampai berita ini diturunkan, Habib Rizieq masih belum ada kejelasan waktu untuk pulang kembali ke Indonesia.

Komentar

Loading...