Bukan Mahdi Effendi PJ Bupati Aceh Barat, Begini Penjelasan Pemprov Aceh

Bimcmedia.com, Banda Aceh : Walau diberbagai media telah beredar luas bahwa Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Aceh Drs. Mahdi Effendi ditunjuk untuk mengendalikan Aceh Barat, ternyata sampai Sabtu, (08/10/2022) siang belum ada keputusan resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tentang siapa PJ Bupati Aceh Barat yang akan menggantikan Ramli. MS.
Desas-desus dikalangan masyarakat Aceh Barat dua hari terakhir kian memanas, namun selain nama Mahdi Effendi masih muncul nama lain yang dijagokan para intelektual yang nongkrong di sejumlah warung kopi seperti T. Ahmad Dadek dan lainnya.
Untuk memastikan siapa PJ Bupati Aceh Barat, Pewarta bimcmedia meminta keterangan Asisten I Kantor Gubernur Aceh M.Jafar, M.Hum melalui sambungan seluler dirinya menjelaskan, sejauh ini belum mendapat informasi resmi namun hasil rapat benar Mahdi Effendi diusulkan untuk memimpin Aceh Barat sebelum Pemilihan Kepala Daerah 2024 mendatang."
Sejauh ini belum ada pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri maupun Surat Keputusan siapa PJ. Bupati Aceh Barat, artinya bukan Mahdi Effendi maupun lainnya" Kata Ja'far, Sabtu (08/10/2022).
Menurut mantan aktifis tersebut telah menghubunginya memberitahukan bahwa sampai Sabtu jelang siang belum ada pemberitahuan dari kementerian dan juga tidak menerima SK, artinya sejauh ini bukan dia PJ. Bupati Aceh Barat.
Menurut Mahdi kata Ja'far, biasanya kalau pasti dia ditunjuk maka calon Penjabat Kepala Daerah akan dihubungi terlebih dahulu walau belum menerima SK, namun hal itu masih belum ada, untuk itu kepada masyarakat mohon bersabar, nanti pasti disampaikan perkembangannya.
Sebagaimana pantauan bimcmedia.com diberbagai media sosial maupun media siber banyak warga memasang foto Mahdi Effendi dan menulis ucapan selamat, sepertinya menunggu 54 jam lagi lengser Ramli sudah tidak sabar.
Hingga kini tidak ada warga net yang menolak nama Mahdi Effendi sebagai PJ Bupati Aceh Barat, terkesan siapa saja boleh asal siap membangun Bumi Teuku Umar.
Komentar warga net, tak adanya penolakan karena pembangunan selama ini memalukan Kota Sufi, aspal tempel-tempel, drainase gak jelas, pasar kumuh, aset tak terawat dan berbagai persoalan lainya.
***
Komentar