Bulan Suci Ramadhan untuk Introspeksi Diri

Bulan Suci Ramadhan untuk Introspeksi Diri
Oleh:
Mukhsinuddin
Bimcmedia.com, Opini : Bila Hilal nampak dari pemantauan hari ini di seluruh Indonesia. Puasa bulan Ramadhan akan dilaksanakan pada Kamis 23 Maret 2023. Allah SWT memilih bulan suci Ramadhan sebagai bulan istimewa dari bulan-bulan yang lain. Dan banyak sekali keistimewaan dalam bulan suci Ramadhan.
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Waassallam memberitahukan bahwa seorang muslim dengan rasa bergembira bila bertemu dengan bulan suci Ramdhan akan memperoleh kebahagian dan kemuliaan. Tatkala seseorang mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, pasti mereka inginkan setiap bulan itu menjadi bulan suci Ramadhan.
Bula suci Ramadhan bukan hanya menjadi bulan penuh keberkahan saja, namun juga menjadi momentum bersejarah bagi umat Muslim seluruh dunia ini. Dalam bulan Ramadhan terjadi tiga peristiwa besar yang harus diingat oleh umat islam, yaitu diturunkannya Alquran Al karim dengan memperingati setiap 17 Ramadhan sebagai nuzulul Quran, terjadinya perang badar dalam bulan suci Ramadhan dan juga penaklukkan kota Makkah atau yang disebut dengan Fathul Makkah.
Ibadah dalam bulan Ramadhan pahalanya jauh lebih besar dibandingkan beribadah di bulan-bulan lainnya. Bukan hanya ibadah yang wajib saja, tetapi juga perbuatan baik lainnya, seperti menjaga silaturahmi, membantu sesama muslim dan lainnya. Bila dilakukan di bulan suci Ramadhan semuanya memiliki nilai kebaikan yang tinggi.
Sebagai contoh, ibadah sunnah di bulan suci Ramadhan, pahalanya sama seperti beribadah wajib di bulan lainnya. Sedangkan beribadah wajib di bulan suci Ramadhan digandakan sampai 70 ganda dibandingkan dengan bulan lain. Dan bulan Ramadhan juga merupakan bulan dikabulkannya doa-doa bagi hamba-Nya yang berdoa.
Ramadhan penuh Kemenangan, Puasa di bulan bulan suci Ramadhan diperintahkan oleh Allah pada tahun ketiga kenabian Rasulullah Saw. Puasa juga pernah diwajibkan untuk umat sebelum umat Muhammad Saw. Pada ummat Nabi Musa diwajibkan shaum selama 60 hari lamanya. Sedangkan Nabi Zakaria diperintahkan berpuasa dengan tidak berbicara berhari-hari.
Hal ini karena ketika dia berusia 80 tahun dan istrinya yang berusia 70 tahun melahirkan bayi bernama Yahya. Pada saat itu umatnya meributkan hal ini, sehingga Zakaria diperintahkan untuk shaum tidak berbicara.
Siti Maryam ketika melahirkan Isa Alaihissalam pernah diperintahkan untuk shaum tidak bicara , kepada ummat manusia, ketika itu datang malaikat Jibril kepadanya untuk menyampaikan bahwa dirinya akan melahirkan seorang putra Maryam kebingungan dan mengkhawatirkan orang-orang di sekitarnya yang akan memfitnahnya.
Maka Siti Maryam pun diperintahkan untuk shaum tidak berbicara .Nabi Adam Alaihissalam sendiri pada saat keluar dari surga diperintahkan untuk melakukan puasa. Nabi Nuh Alaihisssalam ketika berada di atas bahtera tatkala banjir merendam dunia, juga diperintahkan untuk melakukan shaum.
Nabi Ibrahim ketika dibakar oleh kaumnya, dia pun melakukan shaum. Nabi Yusuf Alaihisalam ketika berada di dalam penjara diperintahkan untuk berpuasa. Para nabi diperintahkan untuk puasa sebagai membangkitkan perjuangan dalam dirinya. Dan puasa itu adalah untuk mendorong keinginan yang ingin diperoleh.
Dalam mencapai ibadah puasa adalah sabar dalam menghadapi kekurangan rezeki dan ketika mendapatkan musibah. Selain itu, puasa mencetak manusia untuk ulet dalam mengerjakan sesuatu. Bila berbuat dosa dan salah, orang yang berpuasa akan sportif mengakui kesalahannya dan tidak pernah bangga dengan dosanya.
Bila ini jadi ukuran ibadah puasa, karakter unggulan ini tidak hanya sekedar berhenti pada tidak makan dan minum serta yang hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga berhenti melakukan hal-hal yang mengurangi ibadah puasa.
Oleh karena itu, untuk menggapai puasa yang berkualitas, tidak hanya menahan terhadap hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga berhenti total dari perasaan-perasaan yang berbuat dosa. Sehingga pikiran, perasaan, dan imajinasinya pun adalah hal-hal yang baik.
Bagaimana pun, amal yang paling baik adalah puasa untuk berhenti dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kesucian bulan suci Ramadhan. Mencapai sebuah Kemenangan.
Semua yang diperintahkan dalam ajaran Islam atau yang dilarangnya pasti mengandung nilai- nilai (makna) filosofinya. Hanya saja, orang tidak mampu menangkapnya. Seperti halnya dengan ibadah-ibadah lainya, maka ibadah puasa tidak luput dari makna filosofi tersebut, nilai filosofi yang dikandung oleh ibadah puasa sebagai berikut, Pertama, Sebagai pernyataan syukur kepada Allah Subahanawataala, atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita semua.
Kedua, Sebagai latihan dan pengujian untuk diuji kepada seseorang, sampai dimana ketaatan, ketahanan jiwanya, serta kejujuran dalam menjalani tugasnya sebagai seseorang hamba terhadap perintah Kholiqnya. Orang mukmin pasti memilih lapar kerena berpuasa ketimbang kenyang berpuasa karena melawan perintah Allah.
Ketiga, sebagai menjaga kesehatan, sebab sehat itu sangat berharga bagi hambanya dan penyebab dari segala macam penyakit berawal pada Al Maidah. sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah Shallaahualaihi Wasallam: “Perut (Maidah) adalah sarangnya penyakit, dan pencegahan awalnya adalah pangkal pengobatan, berilah masing-masing tubuh apa yang terbiasa” (Al Hadis). Selanjutnya. Puasa dapat menekan dan mengendalikan syahwat, Karena orang yang sedang berpuasa pasti tidak berbicara hal-hal yang keji, apalagi melakukannya.
Orang yang telah menjalankan puasa, pasti merasakan betapa perihnya perut yang kelaparan karena tidak makan dan minum, maka ia akan mudah tergugah kalau diajak untuk bersedekah kepada orang fakir miskin.
Orang berpuasa akan mudah peduli kepada masalah-masalah sosial yang ada di sekelilingnya. Dalam berpuasa seseorang dapat mengontrol anggota badannya hingga gerak gerik jiwa dan bathinnya serta ucapan mulutnya. Kesucian yang ditimbulkan dari akibat puasa adalah kesucian "ma'nawi". Bukan hanya kesucian lahir semata-mata yang mungkin dapat dibersihkan dengan air, juga kesucian bathin dapat dibersihkan dengan latihan jiwa dan perbuatan kalbu.
Puasa mendidik para orang mukmin supaya berperangai luhur dan agar dapat mengontrol seluruh nafsu dalam keinginan manusia biasa. Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri, sehingga mudah menjalankan semua kebaikan dan meninggalkan segala larangan.
Membiasakan orang yang berpuasa bersabar dan tahan uji. Mendidik jiwa agar dapat memegang amanat sebaik-baiknya, karena orang berpuasa itu sebagai seorang yang mendapat amanat untuk tidak makan dan minum atau hal-hal yang membatalkannya. Sedang amanat itu harus dapat dipegang teguh, baik di hadapan orang banyak maupun di kala sendirian.
Bulan suci Ramadhan harus dikawal kesuciannya. Sehingga tidak rusak kesuciannya. Maka dari itu, kita harus banyak membaca Alquran dan menyebut nama Allah. Pada bulan suci Ramadhan Alquran harus banyak dibaca dibandingkan bulan lainnya, serta nama Allah Swt harus lebih banyak disebut melebihi di bulan lain.
Pada bulan Ramadhan ini juga kita harus sering selalu beribadah di rumah Allah Swt. Kita juga harus membangun keakraban dengan sesama manusia.
Selain itu, bulan suci Ramadhan juga kita menjaga selalu kesehatan dan pola makanan dengan baik. Dan Semoga kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Selamat melaksanakan ibadah dalam bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah..Aamiinnn
***
Komentar