Butuh Rp46,7 Miliar, Pembangunan Kolam Retensi Jadi Solusi Penanganan Banjir di Kota Meulaboh

Bimcmedia.com, Meulaboh; Dinas PUPR Aceh Barat mengajukan anggaran ke Kementrian Pekerjaan Umum sebesar Rp46,7 miliar untuk pembangunan breakwater (pemecah gelombang) dan kolam retensi sebagai solusi penanganan bajir di Kota Meulaboh.
Untuk breakwater akan dibangun di kawasan pesisir ujong kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat dengan bentangan sepanjang 450 meter ke arah laut.
"Spesifikasi pembangunan pemecah ombak itu dilakukan dengan kombinasi Tetrapod atau Batu Gajah dan Geotextile. Sementara untuk Bendung Spillway dan bangunan pelengkapnya terdiri atas Beton Bertulang dan Pondasi Bore Pile," Kata Kadis PUPR Aceh Barat, Kurdi Rabu (11/12/2024).
Dia menjelaskan, pembangunan kolam retensi ini perlu dilakukan lantaran adanya selisih elevasi antara daratan dan permukaan laut yg relatif kecil, akibatnya kawasan Kota Meulaboh menjadi rentan mengalami banjir saat intensitas hujan tinggi pasang laut terjadi secara bersamaan.
Kolam retensi merupakan kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu agar dapat meresap ke dalam tanah yang pengoperasiannya dapat dikombinasikan dengan pompa atau pintu air.
"Pembangunan pengarah arus dan penahan ombak serta bendung berbatasan dengan Pantai dan Laut, dimana kegunaannya mencegah masuknya air laut ke dalam kolam retensi, dan mencegah terbentuknya sedimen pada jalur pembuangan," Ujarnya.
Namun kata Kurdi, untuk pembangunan pengarah arus dan penahan ombak serta bendung tersebut tidak tercover baik oleh anggaran daerah. Kendati demikian pihaknya mencari solusi dengan mengajukan rancangan untuk pembiayaannya langsung ke Kementerian Pekerjaan Umum.
"Master plan sudah ada, namun breakwater Jetty belum memiliki DED (detail engineering desain), arah dan dimensi akan disesuaikan dengan dengan Hasil DED Jetty dan Bendung," Tutup Kurdi.
Komentar