Capai 3.100 Donatur, GARDA Indonesia Kembali Bangun Rumah Dhuafa di Abdya

Capai 3.100 Donatur
Koordinator GARDA Indonesia Adueina pakeh ,S.Sos ,M.Sc (dua dari kanan) sedang memberi sambutan pada acara Peusijuek dan peletakan batu pertama pembangunan rumah dhuafa #R002 di Abdya, Minggu (13/6/2021)/ist

Bimcmedia.com, Meulaboh : Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Idonesia (GARDA Indonesia) sudah Capai 3.100 Donatur pada Minggu, 13 Juni 2021 melakukan peusijuk dan peletakan batu pertama untuk pembangunan rumah kedua atau #R002 ycapaang beralamat di Gampong Sejahtera, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Setelah sukses melakukan pembangunan #R001 di Aceh Barat, R002 di Abdya akan dibangun dengan menerapkan konsep yang sama, dimulai dari sumber anggarannya 100 % dari donasi program #Gerakan10Ribu, dan proses pembangunannya pemborongan namun dapat melibatkan partisipasi masyarakat sekitar dengan mekanisme yang telah diatur.

Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc selaku Inisiator  GARDA Indonesia kepada bimcmedia.com Senin (14/6/2021) mengatakan, rumah kedua dari program #Gerakan10Ribu dibangun di Abdya setelah memperhatikan antusiasme masyarakat Abdya ikut bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini.

Setelah Aceh Barat, jumlah donatur paling banyak adalah dari Aceh Barat Daya.

"Kami berterimakasih banyak kepada seluruh donatur yang telah mendukung program sosial ini, terutama kepada Bapak Muslizar, MT selaku penggerak utama di Kabupaten Abdya yang sangat pro aktif mensosialisasikan program #Gerakan10Ribu ini kepada segenap lapisan masyarakat, ditengah skesibukannya melayani rakyat selaku Wakil Bupati Abdya." Kata Aduwina

Lanjutnya, untuk saat ini jumlah dana yang sudah tersedia untuk pembangunan R002 sebanyak 35 juta, Insya Allah ditargetkan dalam proses pembangunan ini jumlah donatur terus bertambah dan setoran donasi dari donatur tetap sebelumnya semakin lancar, sehingga ketika pembangunan rumah ini selesai seluruh pembiayaan juga terpenuhi, sehingga kita dapat berfokus untuk R003 dan seterusnya.

Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar ini juga menguraikan semenjak dimulainya program ini pada Juli 2020 hingga Minggu (13/06/21) ini, jumlah donatur yang telah bergabung capai 3.100 Donatur, dari berbagai latar belakang profesi, usia, pendidikan, ekonomi dan wilayah, tidak hanya dari Aceh semata, namun juga dari Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, kepri, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

"Sistem kita sangat sederhana, membangun rumah layak huni untuk kaum dhuafa di Aceh dengan  cara donasi 10.000 rupiah perbulan. Siapa saja dapat bergabung, nilai donasinya tetap 10.000 rupiah perbulan. Target kita suatu saat nanti jumlah donatur dapat mencapai 10.000 orang, saat ini baru tercapai 30 % dari target tersebut. Sembari kita sempurnakan konsep, sistem dan pola gerakan, kita terus melakukan sosialisasi terutama melalui media sosial." Lanjutnya

Koordinator Konstruksi GARDA Indonesia, Drs. Jufrinal didampingi pengawas mutu konstruksi Masrizal, S.Pd menjelaskan sesuai dengan SOP GARDA Indonesia, jika lokasi pembangunan tidak mampu dijangkau setiap hari, maka pembangunan diborongkan, namun dengan teknis yang kita susun, masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan dengan jasanya dikonversikan oleh tukang dan dihitung yang nilainya akan dipotong dari nilai kontrak tukang.

"Yang paling penting kami ingatkan, mutu pembangunan harus sesuai dengan spek yang ditentukan, sementara untuk nilai budgetingnya keseluruhan pembangunan hingga selesai disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan." Ucapnya.

Sementara itu, Muslizar, MT selaku penggerak utama GARDA Indonesia untuk Wilayah Abdya mengapresiasi atas keputusan memilih Kabupaten Abdya untuk pembangunan R002 sembari mengajak seluruh undangan yang berhadir untuk mendukung program ini dengan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Abdya, kami mengucapkan terimakasih atas kebijakan GARDA Indonesia membangun rumah kedua dari program #Gerakan10Ribu di Abdya. Kami bersama Bupati, Kanda Akmal Ibrahim dengan semangat yang sama menuntaskan sisa jabatan dengan fokus membangun rumah layak huni untuk rakyat dari berbagai kecamatan di Abdya." Jelasnya

Dengan adanya program #gerakan10ribu dari GARDA Indonesia ini sudah Capai 3.100 Donatur, kami menilainya sebagai salah satu bentuk kontribusi rakyat dalam membangun daerah yang patut diapresiasi, kami mengajak masyarakat Abdya untuk dapat ikut berpartisipasi dengan bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini.

"10.000 rupiah itu tak lebih dari 3 kali kita parkir dijalanan koa blangpidie, sementara dalam program ini, 10.000 itu sebulan dan wujudnya dari donasi 10.000 itu adalah rumah sebagaimana yang dilakukan peletakan batu pertama hari ini, dan sudah ditunjukkan mutunya pada R001 di Aceh Barat. Sementara konsep rumah GARDA sangat berbeda dengan rumah dhuafa biasa. Desaign dan mutu pembangunannya tidak jauh berbeda dengan rumah pribadi." Jelasnya

"Kita ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung bersama Garda Indonesia, guna berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan uang Rp 10 ribu per bulan, untuk menjadi harta yang kita bawa ke akhirat. Rumah mu Amal ibadah ku. Sedikit bagi kita, sangat bermakna bagi mereka," pungkas Muslizar.

Turut hadir pada acara prosesi peusijuk dan peletakan batu pertama yang menandakan dimulainya pembangunan R002  diantaranya Camat Manggeng Hamdani, S.Sos, Kabag Humas Pemkab Abdya Mawardi, Ketua Forum Keuchik Manggeng Mutaallimin, Para Keuchik dalam kecamatan Manggeng, ketua Tagana Yasri Gusman, Ketua IKAT Abdya Ustadz Aufa Safrizal Putra, Ustadz Ahmad Darmawi, Ustadz Rohmad Ibnu Hasan keduanya dari Ponpes Jabal Nur Jadid, para penggerak GARDA Abdya diantaranya Irfandri, S.Pd dan Suherman.

Dari Meulaboh turut hadir juga beberapa penggerak GARDA Indonesia diantaranya Giyanto, SKM., M.Kes, Yayad Andika, S.Pd.I, Direktur Alpenland Management, Yan Anwar San, SE,  pengurus Yayasan Pendidikan Tgk. Pakeh Dilawet, Tgk. Mukhtaruddin Pakeh, SH.

Profil Penerima R002 GARDA Indonesia

Rumah kedua yang dibangun dari program #Gerakan10Ribu ini atas nama Ibu Hajidah, warga gampong Sejahtera, Manggeng, Abdya. Hadijah sehari-hari bekerja sebagai pemulung atau pencari barang bekas di kawasan setempat.

Ia tinggal bersama suami dan kedua anaknya di rumah berkontruksi kayu, pelepah rumbia dan berlantai tanah.

Sementara suaminya Sarwani, sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas di gampong asalnya Samatiga, Aceh Barat.

Sarwani mengucapkan terima kasih kepada garda yang telah bersedia membangun rumah untuknya.

“Alhamdulillah, memang kalau saya bangun sendiri tidak sanggup, apalagi sayang jarang pulang, karena harus bekerja keras demi menyambung hidup keluarga,” ujar Sarwani sembari mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

Ia mengaku, selama in  pulang ke rumah dua Minggu sekali, bahkan satu bulan sekali, tergantung rezeki. (FL)

Komentar

Loading...