Dinilai Terlalu Tendisius, Aksi Konfrensi FORMAPA SI Salah Sasaran

Bimcmedia.com, Jakarta, KBMA Nusantara (Koalisi Barisan Muda Aceh Nusantara) menegaskan tidak ikut serta dalam konferensi pers yang di selenggarakan oleh sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Forum mahasiswa Pemuda Aceh Se - Indonesia yang dinilai terlalu tendisius di depan Kantor Penghubung Pemerintah Aceh pada Jum'at 25 juni 2021.
Koordinator Nasional Koalisi Barisan Muda Aceh Nusantara (KBMA Nusantara) Mudasir, SE mengatakan bahwa tempat yang di gelar konferensi Pers tidak tepat. Karena kantor penghubung pemerintah Aceh di Jakarta tidak ada kaitannya dengan persoalan korupsi di Aceh, seharusnya tempat konferensi pers dilakukan depan KPK bukan di depan kantor penghubung sehingga Dinilai Terlalu Tendisius.
Selain itu, kabarnya bahwa konferensi pers dan ijin keramaian yang di lakukan oleh oknum yang mengatasnamakan mahasiswa Aceh, kabarnya tidak ada pemberitahuan dan ijin kepada pihak kepolisian serta tidak ada juga pemberitahuan kepada kepala badan penghubung Aceh di Jakarta. Padahal selama ini kalau kita lihat kepala badan penghubung sangat welcome terhadap rakyat Aceh yang ada di Jakarta, jadi menurut saya tidak perlu dengan cara cara sepeti itu.
BACA JUGA :
- KBMA Nusantara Datangi KPK, Sampaikan Dukungan Terkait Masalah Ini, Penyelidikan Indikasi Dugaan Penyelewengan Anggaran Pengadaan Kapal Aceh Hebat
- KBMA Nusantara Desak Kaporli, Tegakan Hukum Atas Kerumunan Presiden Jokowi Langgar Protkes Saat Kunjungan Kerja Di NTT
Ini kan terkesan oknum mahasiswa seperti itu tidak mengedepankan adab dan etika, sehingga rambu rambu dan norma adab sopan santun sebagai orang Aceh di hilangkan.
Saya juga meminta kepada oknum mahasiswa yang mengatasnamakan forum mahasiswa dan pemuda Seluruh Indonesia agar tidak melakukan klaim, jangan sampai organ organ taktis seperti ini merusak citra mahasiswa Aceh di Jakarta, apa lagi selama ini mahasiswa Aceh yang ada di Jakarta hidup berdampingan dengan saling menjaga adab dan etika. Tutup mudasir, SE Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Nasional Jakarta.
Komentar