Dosen UTU Gelar Pelatihan Teknik Pembesaran dan Pengolahan Pasca Panen

Bimcmedia.com, Meulaboh; Universitas Teuku Umar melalui tim Dosennya terus menyelenggarakan berbagai program pelatihan guna membangkitkan ekonomi masyarakat Aceh. Terbaru, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menyelenggarakan pelatihan "Teknik pembesaran ikan bileh dan pengolahan pasca panen" bagi petani ikan di Kabupaten Nagan Raya.
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama antara tim PKM UTU dengan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Mina Mandiri. Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 17 pelaku usaha bidang budidaya ikan di desa Lhok Seumot, kecamatan Beutong, yang berlangsung sejak awal bulan September hingga 20 Oktober 2022.
Adapun tim dosen yang terlibat dalam program pelatihan ini adalah dosen dari prodi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Zulfadhli, S.Pi., M.Sc yang berkolaborasi dengan Rinawati, M.Sc dari prodi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Zulfadhli kepada media menjelaskan kegiatan PKM tersebut bertujuan untuk mentransfer Iptek agar mitra mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang potensi pemanfaatan ikan bileh.
Ikan bileh (Rasbora sp.) merupakan ikan liar yang berukuran kecil (2-8cm) yang hidup di perairan tenang ataupun perairan berarus (sungai). Sampai saat ini ikan bileh belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal ikan bileh berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat baru organisme budidaya. pada musim tertentu jumlah ikan ini berlimpah diperairan dengan berbagai macam ukuran.
Menurutnya hasil tangkapan ikan yang berukuran kecil dapat dilakukan proses pembesaran ikan di hapa (agar mudah dicontrol). Selama proses pembesaran, ikan diberi pakan protein tinggi dengan waktu pemeliharaan sekitar 1 atau 2 bulan (tergantung ukuran pada saat awal tebar).
Pengolahan ikan pascapanen dilakukan untuk memperpanjang waktu produk dan meningkatkan nilai tambah ekonomis. Ikan bileh dapat diolah semenarik mungkin dari segi tampilan dan rasa sehingga menjadi snack atau cemilan yang digemari. Contoh produk yang di buat saat pengabdian diberi nama “Bileh Crispy”.
Sementara itu Rinawati menuturkan, selama ini masyarakat khususnya anak-anak agak susah mengkonsumsi ikan, padahal kandungan gizi pada ikan sangat membantu bagi pertumbuhan anak. Pengolahan ikan bileh crispy ini diharapkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi ikan dan membantu mewujudkan program pemerintah gemar makan ikan agar terbentuk masyarakat Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas.
"Hal ini juga sejalan dengan program UTU dalam pencegahan stunting dengan pemenuhan gizi/protein melalui konsumsi ikan," kata Rinawati
Pada kegiatan pengabdian ini juga mengundang narasumber pengolahan yaitu Afwa Hayuningtyas, M.Sc. Dalam paparannya, Afwa menjelaskan bahwa pengemasan yang baik dapat memenuhi fungsi untuk melindungi produk dari kerusakan sehingga dapat mempertahankan masa simpan, sebagai sarana interaktif antara produsen dan calon konsumen dengan mencantumkan informasi yang lengkap mengenai produk, dan untuk memberikan daya tarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk.
Beberapa informasi minimal yang harus dicantumkan pada kemasan antara lain komposisi bahan, nilai gizi, No PIRT, dan tanggal kadaluarsa. Pemilihan jenis kemasan juga harus diperhatikan sesuai dengan produk yang akan dikemas, sehingga kemasan mampu menjalankan fungsinya secara maksimal. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kemasan yakni ukuran kemasan, fitur yang dimiliki kemasan, bahan kemasan yang sesuai, harga kemasan dan desain yang menarik.
Kegiatan pengabdian terlaksana berkat pendanaan hibah internal UTU tahun 2022 melalui program pengabdian berbasis riset (PBR). Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Rektor dan LPPM-PM Universitas Teuku Umar atas terlaksananya kegiatan transfer iptek dari kampus ke masyarakat.
Komentar