Hasil Survei Kartu Prakerja: Tidak Tepat Sasaran dan 91 Persen Korban PHK Tak Dapat

Laporan ,

Bimcmedia.com, Nasional - Kartu Prakerja menjadi perkara yang menjanjikan bagi pemerintah dalam membela diri, dan bagi pendukungnya yang mendapat potongan kue dalam jumlah banyak. Kisruh Kartu Prakerja tidak pernah berakhir.

Dalam hasil survei yang dilakukan oleh Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) atau Lembaga Riset Sosial menyebutkan bahwa Program Kartu Prakerja dari Juni sampai Agustus 2020, tidak tepat sasaran.

Dikutip dari kumparan.com (30/09/2020), survei ini melibatkan 346 peserta dari seluruh Indonesia dengan rentang usia 26-30 tahun sebanyak 41 persen, 21-26 tahun sebanyak 36 persen dan 16-20 tahun sebanyak 23 persen.

Ahsin Aligori selaku Peneliti IDEAS menyebutkan bahwa 59 persen dari peserta adalah karyawan dan 41 persen wirausaha. Dalam survei ini ditemukan 91 persen pekerja yang kena PHK tidak terdaftar atau mendapatkan Program Kartu Prakerja.

“Ini kalau melihat penerima survei ini yang dirumahkan sangat sedikit sekali mengikuti Kartu Prakerja. Padahal salah satu target Prakerja yaitu menyelamatkan mereka yang terkena PHK. Ini salah satu temuan kita bahwa peserta yang dirumahkan banyak yang belum mengikuti program Prakerja,” ujar Aligori dalam diskusi virtual pada Rabu (30/09/2020).

Korban PHK tidak siap untuk berwiraswasta maupun melakukan pekerjaan lain. Ia menambahkan, "“Seluruh responden karyawan yang mengalami PHK mengaku tidak siap beralih untuk menjadi wirausahawan. Responden yang mengikuti program Kartu Prakerja memberi perhatian besar untuk pelatihan wirausahaan daring,”

Penilaian Peneliti IDEAS terhadap Program Kartu Prakerja adalah gagal. Di mana pada praktiknya, program ini tidak tepat sasaran. Dalam survei juga disebutkan bahwa peserta yang terdaftar dalam Program Kartu Prakerja tidak mendapatkan manfaat setelah mengikuti pelatihan, yang mana hampir seluruh materi bisa dipelajari secara ototidak maupun video gratis di YouTube.

Aligori menegaskan, "“Motivasi utama mengikuti pelatihan (Kartu Prakerja) lebih untuk mendapatkan dana bansos,”

Dilema Kartu Prakerja makin terasa di saat banyak orang tidak berhasil mendaftar. Selain itu, program ini masih dibuka kembali untuk tahap berikutnya untuk calon peserta yang belum berhasil lolos.

Komentar

Loading...