Jadi Bapak Asuh,Ketua MPD Kota Subulussalam Berikan Makanan Bergizi Kepada Anak Stanting

Laporan ,
Bimcmedia.com
Bimcmedia.com | Ketua MPD Kota Subulussalam, Khairul Boangmanalu memberikan makanan tambahan bergizi kepada anak stanting di Kampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.Foto Mansah Berutu Bimcmedia

Bimcmedia.com, Subulussalam -Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam , Khairul Boangmanalu ditunjuk Walikota Subulussalam menjadi Bapak Asuh Anak Stunting di wilayah Kampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri,Kota Subulussalam

Komitmen Pemerintah kota Subulussalam mencegah dan mengobati anak stunting itu dilakukan dengan memberikan makanan tambahan bergizi untuk 24 Balita yang berada di Kampong Setempat

Selain Ketua MPD Kota Subulussalam kegiatan itu juga tampak dihadiri Pj Kepala Kampong Suka Makmur Nurasiah S.Pd,Bhabinsa Kampong Setempat,Satgas Stanting Provinsi Aceh, Tarmizi dan Bidan Kampong Suka Makmur Lely Aspina Manik, Am.Keb serta seluruh orang tua anak stantin

Pada kesempatan itu ,Satgas Stunting Prov. Aceh, Tarmizi dalam sambutannya pada kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan 90 Upaya Cegah dan Stunting di sana mengatakan, selama 90 hari tenggang waktu pemberian makanan bergizi pasca launching kepada 24 anak diindikasi stunting tersebut diharapkan bisa tuntas dan anak bebas dari stunting.

Namun Tarmizi tegaskan anak bisa lepas dari stunting jika para orang tua anak stunting proaktif mengikuti petunjuk dan ketentuan yang dibuat stakeholder stunting, seperti BKKBN dan tim kesehatan.

"Ibu-ibu diminta mengikuti petunjuk yang sudah diatur. Jangan berharap asupan makanan bergizi yang sudah disiapkan tim diantar ke rumah ibu-ibu, tetapi ibu-ibu harus menjemput ke tempat yang sudah ditentukan", tegas Tarmizi, pastikan peran Pj. Kepala Kampong, Nur Asiyah, S.Pd yang hadir di sana menjadi sangat penting untuk memotivasi warganya sehingga sukses dalam penurunan stunting.

Dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Kota Subulussalam peringkat tertinggi kasus stunting, yakni 47,90 persen, menurut Tarmizi menjadi tantangan dan tamparan berat. Dari total 786 anak stunting dengan 82 kampong dan lima kecamatan kota ini, rata-rata tujuh anak stunting di setiap kampong.

"Ini persoalan berat sehingga semua stakeholder dan unsur masyarakat harus terlibat untuk mengentaskan stunting anak, termasuk pemerintah daerah menunjuk Bapak Asuh Anak Stunting di setiap kampong", tandas Tarmizi.

Dikatakan Peraturan Presiden RI Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, bertujuan menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, akses, mutu pelayanan kesehatan, air minum, sanitasi dan menjamin pemenuhan asupan gizi serta memperbaiki pola asuh.

Seperti SK Wali Kota Subulussalam Nomor: 188.45/85/2023, 17 April 2023 tentang Penetapan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kota Subulussalam 2023, pengentasan anak stunting harus cepat dan tepat.

Diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggu pertumbuhan anak, salah satunya tinggi badan terhambat.

Kepada ibu-ibu punya anak stunting, yakni 24 anak, Bidan Kampong Suka Makmur, Lely Aspina Manik pada kesempatan itu meminta menjemput makanan yang sudah disediakan pihaknya ke Posyandu Suka Makmur, sesuai jadwal. Lalu untuk penimbangan anak dilakukan sekali dalam sepekan.

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!