Jangan Pernah Instal Ulang HP Kalau Masih Awam, Akibatnya Bisa Padam Total
bimcmedia.com, Teknologi - Rooting sebuah smartphone telah menjadi trend anak-anak muda masa kini.
Rasanya, kalau sudah bisa melakukan root sebuah smartphone, seperti telah mampu mengutak-atik sebagian isi software dari Google – Android.
Memang, Android dikenal sebagai sistem operasi yang mudah sekali di-root. Berbeda dengan iOS, milik Apple yang sulit untuk di-root (jail break).
Tetapi, ada saja kelakuan anak-anak muda penasaran untuk melakukan root sebuah smartphone.
Lalu, untuk apa root sebuah smartphone itu? Sebagian besar beralasan untuk menyegarkan kembali ruang penyimpanan dan ada pula yang menyebut untuk upgrade sistem operasi.
Alasan kedua menjadi lebih penting mengingat beberapa smartphone tidak support untuk update sistem operasi karena terkendala status (RAM, memori dan lain-lain) maupun produsen yang telah melupakan produk lawas atau update yang diterima masih lama.
Rasa penasaran ini pula yang membuat seseorang nekad melakukan root. Rooting ini sudah bukan lagi bahan tabu untuk anak-anak muda pengguna smartphone.
Mereka bahkan lebih berani melakukan uji coba root pada smartphone baru sekalipun.
Terjamin atau tidak keamanan saat rooting tidak dipedulikan oleh anak muda nekad ini. Apakah mereka sudah profesional atau masih awam sekalipun, rooting tetap akan dilakukan.
Jangan coba-coba rooting sebuah smartphone apabila masih tahu sedikit tentang ini. Alasannya apa?
Smartphone beresiko mati total. Apabila ini terjadi akan ada dua kemungkinan, bisa diselamatkan oleh mereka yang profesional atau memang mati total sebagai benda unik.
Rooting sebuah smartphone, salah langkah bisa berakibat pada kegagalan sistem operasi. Apakah itu karena RAM bermasalah, ruang penyimpanan tidak cukup atau padam tiba-tiba saat rooting akibat habis baterai.
Untuk menyembuhkan smartphone yang mati total ini harus segera dibawa ke tempat service, jangan dicoba untuk rooting kedua kali jika tidak mau smartphone benar-benar rusak total.
Smartphone yang bagus itu pada dasarnya hanya dapat menerima pembaharuan sistem oleh pembuatnya saja.
Pembuat smartphone sudah memiliki sebuah penelitian khusus sehingga hanya sampai pada batas tertentu smartphone itu dapat diupdate.
Misalnya saja, smartphone yang lahir pada tahun 2010 sudah tidak lagi mendapat update Nougat bahkan Jelly Bean sekalipun karena terbatas ruang untuk menyimpan.
Perlu diketahui bahwa Android 7.1 Nougat mempunyai kapasitas lebih 1GB, sedangkan Android lawas memiliki keterbatasan memori internal sebatas 8GB atau 16GB.
Untuk update sistem operasi sendiri, sebuah smartphone harus memiliki ruang tersisa minimal 1GB, itu setelah sistem operasi terinstal penuh.
Smartphone mudah terjangkit virus. Rooting sebuah smartphone sama saja keluar dari rumah terkunci dari Google.
Apabila sebuah smartphone telah dilakukan rooting maka keamanan (bug) yang sejatinya ditambal oleh Google telah tidak ada.
Smartphone yang telah menerima rooting ini jangan pernah berharap dapat menerima kembali keamanan dari Google.
Google sendiri telah menganak-tirikan smartphone rooting sehingga tidak mendapatkan pelayanan terbaik lagi dari mereka.
Coba-coba rooting smartphone boleh saja. Tetapi pertimbangkan kembali alasan keamanan dan pelayanan setelah itu.
Jika hanya memakai satu smartphone saja dan belum tentu dapat membeli dalam waktu dekat, sebaiknya dipakai saja seadanya dengan sistem operasi terjamin.
Komentar