Karena Sebutir Kurma Amal Ibadah Di Tolak Allah SWT

Bimcmedia.com, Meulaboh ; Menjadi bahan renungan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari sebuah kisa yang menceritakan Karena sebutir kurma amal ibadah di tolak Allah SWT. Jumat (10/09/2021).
Dari amatan bimcmedia.com pada kehidupan sosial masyarakat sering kali kita dalam menjalankan aktivitas, kita sadari ataupun tidak terkadang ada hak orang lain yang kita makan tanpa seizin pemiliknya.
Misalkan saja masyarkat pada umumnya saat membeli buah-buahan sering kali mencicipi, dengan meminta ataupun tanpa seizin penjualnya. Lantas sudah halalkah yang kita makan tersebut ?
Seperti yang dilansir dari ihram.co.id, mari kita simak hikayat Ibrahim Bin Adham ra berikut ini.
Sesudah menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham ra berniat berziarah ke masjid Al-Aqsa di Palestina. Guna bekal diperjalanan, kemudian Ibrahim membeli 1 kg buah kurma dari pedagang tua dekat Masjidil Haram.
Kemudian usai kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat ada sebutir kurma lagi yang tergeletak di dekat timbangan, ia pun mengira kurma itu merupakan bagian dari kurma yang dibelinya maka ia memungut dan memakannya.
Setelah itu dia langsung berangkat dengan tujuan Masjid Al-Aqsa dan berkisar empat bulan setelahnya Ibrahim bin Adham tiba di Al-Aqsa.
Sebagaimana yang sering ia lakukan ibrahim memilih tempat beribadah yakni di ruangan bawah kubah Sakhra.
Pada tempat itulah ia melakukan shalat serta berdoa dengan penuh khusyuk, namun tiba-tiba dia mendengar percakapan dua malaikat tentang dirinya.
“Itulah Ibrahim bin Adham, seorang ahli ibadah yang zuhud dan warak yang setiap doanya selalu dikabulkan oleh Allah SWT." Ujar salah satu malaikat
“Tetapi sekarang tidak lagi, doanya ditolak, karena empat bulan yang lalu dia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua didekat Masjidil Haram, ” kata malaikat yang kedua.
“Astaghfirullah Al Adhzim!” seru Ibrahim beristighfar.
Dia sangat terkejut, jadi selama empat bulan ini, ibadahnya, shalatnya, doanya, dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima Allah gara-gara sebutir kurma yang bukan haknya.
Selanjutnya Ibrahim Bin Adham langsung berkemas dan berangkat lagi ke Makkah, untuk meminta kehalalan pedagang penjual kurma atas sebutir kurma yang telah ditelannya empat bulan lalu.
sesampainya di daerah Makkah, dia menuju tempat penjual kurma itu, namun tidak dia temukan pedagang tua itu melainkan seorang pemuda yang sudah menggantikan tempatnya.
“Empat bulan lalu aku membeli kurma disini dari seorang pedagang tua,” tutur Ibrahim kepada pemuda itu
“Kemanakah dia sekarang?”
“Dia sudah meninggal sebulan lalu, aku sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma,” jawab anak muda itu.
“Inalilahi wainailaihi raji’un. Kalau begitu kepada siapa aku meminta penghalallan?” lantas Ibrahim bin Adham menceritakan perisitwa yang dialaminya dan anak muda itu mendengarkan dengan penuh perhatian.
Ibrahim Bin Adham menyampaikan “dirimu sebagai ahli waris orang tuamu itu, lantas maukah engkau halalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur aku makan tanpa beliau?”
“Bagiku tidak masalah, Insha Allah aku halalkan”. Pemuda itupun berkata, “namun entah bagaiman dengan saudara-saudaraku yang lain, jumlahnya sebelas orang.Aku tidak berani mengatasnamakan mereka mempunyai hak waris yang sama dengan ku"
“Di manakah alamat saudara-saudaramu? Biar kutemui mereka satu persatu,” kata Ibrahim.
Dengan meminta alamatnya masing-masing ahli waris itu, Ibrahim bin Adhampu beranjak menemui mereka satu per satu. Dengan jarak mereka yang berjauhan, alhamdulillah selesai juga permohonan maaf Ibrahim.
Sebelas orang ahli waris itu setuju semua untuk menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan Ibrahim bin Adham.
Setelah empat bulan, Ibrahim bin Adham telah di bawah kubah Sakhra kembali.
Sontak Ibrahim telah mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap-cakap di antara mereka, “Itulah Ibrahim bin Adham yang dianya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain”.
Malaikat yang satunya menjawab “O.. tidak, sekarang doanya sudah makbul lagi kerena telah mendapat penghalallan dari ahli waris pemilik kurma itu. Ibrahim kini telah suci kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain.
Berdasarkan kisah ini menunjukan bahwa walaupun sebutir biji kurma yang bukan hak kita tetapi kita ambil dan kita makan maka akibatnya bisa fatal.
Terakhir untuk pelajaran maka marilah berhati-hati dalama makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu. Mencari rizki yang halal untuk keluarga kita
---
[ RMa ]
Komentar