Kisah Al-Kasyah, Pemuda Ahli Surga karena Ingin Memukul Rasulullah

bimcmedia.com, Islami - Kisah sebelum Rasulullah wafat begitu indah dan penuh berkah. Rasulullah yang tahu bahwa Allah akan segera memanggilnya, tidak berhenti meminta maaf, menyalami orang-orang terdekat dan meminta maaf kepada seluruh umat pada masa itu.
Rasulullah juga melakuka kepada orang-orang yang telah tersakiti karena ulah Beliau, baik itu secara lisan maupun fisik.
Salah seorang yang kemudian mendapat tempat yang layak di sisi Allah adalah al-Kasyah. Seorang pemuda yang berperang bersama Rasulullah di perang Uhud.
Rasulullah, pada masa perang itu memukul al-Kasyah dalam keadaan baju (pakaian atas terbuka).
Rasulullah di akhir perjuangannya meminta al-Kasyah menunaikan kembali perbuatan tersebut kepada Beliau. Sahabat yang hadir pada saat itu tidak terima al-Kasyah yang ingin memukul Rasulullah.
“Wahai al-Kasyah, janganlah engkau pukuli Rasulullah,” pinta Abu Bakar sambil menangis.
“Al-Kasyah, pukul saja aku sampai kau lelah,” Ali bin Abi Thalib rela untuk dipukul oleh Al-Kasyah.
Kedua cucu Rasulullah, Hasan dan Husen, juga meminta untuk memukul mereka saja daripada Al-Kasyah memukul Rasulullah.
Para sahabat yang lain juga bersikap demikian. Semua yang hadir pada hari itu tidak menerima Rasulullah akan dipukul oleh Al-Kasyah.
Umar juga tidak sudi Rasulullah dipukul oleh Al-Kasyah. Namun Rasulullah segera meminta Al-Kasyah untuk memukulnya.
“Wahai, Al-Kasyah, segeralah engkau penuhi permintaan ini dan janganlah engkau berlebih-lebihan. Niscaya Allah sangat murka pada orang yang berlebih-lebihan!”
Al-Kasyah datang menemui Rasulullah dengan cemeti di tangannya. Pemuda itu akan segera melunasi tanggung jawab kepada Rasulullah.
“Ya Rasulullah, pada saat itu Engkau memukulku dalam keadaan tidak berpakaian, maka aku minta Engkau untuk membuka bajumu juga!” permintaan Al-Kasyah sangat berlebihan. Para sahabat menganggap Al-Kasyah telah berbuat lancang terhadap Rasulullah.
“Baik, Al-Kasyah. Jika itu permintaanmu, akan aku sanggupkan!” Maka Rasulullah membuka baju dan tampaklah kulit berseri dari rasul Allah ini.
Al-Kasyah mendatangi Rasulullah dengan cemeti di tangannya. Para sahabat tidak sanggup menahan tangis. Namun yang terjadi kemudian adalah, Al-Kasyah memeluk dan mencium tubuh Rasulullah seraya berkata.
“Wahai Rasulullah, maafkanlah segala dosaku, ampuni perbuatanku. Terimalah pemohonanku ini, biarkan aku mencium tubuhmu agar aku terlepas dari api neraka!” tangis Al-Kasyah diwarnai sebagai politik dari pemuda ini.
Al-Kasyah tahu benar bahwa siapa saja yang dapat menyentuh kulit Rasulullah, niscaya orang tersebut akan termasuk ke dalam ahli surga.
“Wahai sahabat, apabila kalian ingin melihat ahli surga, maka Al-Kasyah adalah golongan tersebut!”
Maka, para sahabat tidak sanggup menahan tangis dan mengenang kejadian tersebut.
Komentar