LBH Banda Aceh Peringati 16 Days of Activism Against Gender Violence

Karya-karya yang akan ditampilkan nantinya berupa lukisan; mural; sound art; instalasi; dan pertunjukan seni. Pertunjukan seni yang dimaksud antara lain, musik; hikayat; puisi; teater; dan pemutaran film. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di alun-alun kantor LBH Banda Aceh, yang beralamat di Jalan Sakti Lorong LBH Banda Aceh No. 01 Gampong Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Memperkuat berbagai kerja kolaboratif di tingkat lokal dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya; membangun kerjasama yang solid antarkelompok masyarakat sipil di Aceh dalam mengadvokasi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya, baik di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Memperkuat tekanan publik kepada Pemerintah Aceh agar memberi perhatian khusus terhadap pencegahan dan penanganan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan melalui regulasi dan implementasi yang mendukung penghapusan segala bentuk kekerasan serta diskriminasi terhadap kelompok rentan di Aceh; melahirkan produk pengetahuan baru yang dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai alat kampanye yang mudah dipahami oleh masyarakat luas;
Mengembangkan metode-metode advokasi kreatif yang efektif dalam upaya peningkatan pemahaman publik dan perubahan kebijakan di Aceh; dan, mendukung advokasi kebijakan terkait penguatan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, untuk memperkuat perlindungan terhadap anak dari ancaman kekerasan seksual.
"Kita sengaja mengadakan kegiatan ini dengan cara yang berbeda. Biasanya diskusi tentang HAKtP ini seolah terkonsentrasi di konsep HAM dan tingkat hukum semata, tetapi kita bawa ke arah yang lebih luas, seperti mengajak seniman, musisi, dan yang punya antusias dengan HAM," tambah Syahrul.
Kegiatan selama 16 hari ini nantinya akan dilakukan di bawah prosedur protokol kesehatan yang dijaga secara ketat. Syahrul berharap kampanye 16HAKtP yang pertama kali dilakukan dengan konsep maraton di provinsi berjuluk Serambi Makkah itu berjalan lancar dan tanpa hambatan, dan yang paling utama diharap akan jadi khazanah pengetahuan bagi legasi atau warisan perlawanan atas kekerasan terhadap perempuan.
___
[A-]
Komentar