Materi Pelatihan Kartu PraKerja Cuma Materi Dasar Bisa Didapat Secara Gratis
Bimcmedia.com, Opini - JawaPos (17/04/2020) menulis, Materi Kursus Mirip Konten Gratis YouTube, dengan ulasan yang menendang akan sehat kita yang selama ini telah sukses di digital marketing; tanpa dibantu oleh pemerintah. Pelatihan Online Kartu PraKerja sungguh hal yang remeh lalu diolah untuk mendapatkan jatah cemilan senilai Rp5,6 triliun.
Perhatian pemerintah Indonesia saat ini memang menguntungkan pihak tertentu saja. Entah karena kiamat sudah dekat, atau penguasa negeri ini belum kena azab. Semua hal yang berkenaan dengan kebijakan, tak lain memihak kepada mereka yang mendapatkan kue lapis manis usai Pemilu yang kacau balau sepanjang sejarah Indonesia.
Pemerintah telah gagal menyelamatkan rakyatnya; bukan saja karena datangnya Virus Corona Covid-19, tetapi jauh sebelum itu dengan janji-janji palsu lalu masuk ke kantong sendiri. Rakyat dibiarkan kelaparan seorang diri sedangkan pejabat memulai peloncoan dengan gaya mereka sendiri. Bahkan, efek tebar pesona dari pemerintah saat bencana atau cuci tangan saat dihujat menjadi bagian dari kabar bohong yang diolah oleh pemerintah itu sendiri.
Kartu PraKerja yang menjadi tumpuan harapan bagian sebagaian masyarakat Indonesia menjadi pemanis lainnya. Rakyat jelata diminta untuk daftar melalui situs resmi yang lelet dan soal-soal nggak penting, lalu akan dipilih secara acak seperti memenangkan undian Rp 100 miliaran dari orang terkaya di dunia. Tetapi, ini cuma halusinasi yang diciptakan oleh pemerintah Indonesia semata.
Buat apa daftar secara online dengan memasukkan nomor KTP dan nomor HP segala? Memangnya pemerintah selama ini tidak bekerja dengan baik? Jawabannya sudah pasti dapat ditebak, data dari Dinas Sosial tidak bisa dipercaya, data dari Pusat Statistik cuma untuk menambah gaji pendata saja, dan nomor KTP hanya untuk kebutuhan identitas kalau mati jelas orangnya.
Kenapa demikian? Jelas sekali bahwa pemerintah main-main dalam mengurus rakyat jelata yang bayar pajak meskipun kelaparan. Sistem online yang digadang-gadang oleh pemerintah hanya pemanis lainnya untuk mendapatkan miliaran bahkan triliunan untuk membeli server kuota besar. Isi dari data penduduk yang jelas tertulis ‘tidak bekerja’ atau ‘wiraswasta’ atau ‘honorer’ di KTP hanyalah semata-mata formalitas yang perlu segera dicoret.
Untuk apa pemerintah susah-susah membayar orang bekerja di Dinas Sosial atau di Pusat Statistik kalau data mereka tidak berguna. Buat apa kolom pekerjaan di KTP kalau tidak bisa menilai isi seluruh rakyat Indonesia. Semua hanyalah kebohongan yang terus ditimpa oleh kebohongan lain dalam sistem undian yang diciptakan oleh pemerintah itu sendiri.
Orang kerja yang terdampak Virus Corona Covid-19 cuma ojek online, mereka yang terdata miskin di dinas sosial dan dapat bantuan dari pemerintah secara rutin tiap bulan. Sedangkan pekerja lepas, pekerja yang kena PHK, pekerja lain yang tidak bisa mendapatkan penghasilan; dibiarkan mati untuk memangkas penduduk Indonesia yang makin berat jika ditimbang.
Karena apa? Nantinya, yang mendapatkan Kartu PraKerja adalah orang-orang itu saja. Mereka yang tercatat miskin, mereka yang dapat bantuan tiap bulan dari pemerintah dan mereka yang sering demo karena hidup susah. Itulah hidup; apa yang diminta akan dikasih. Diminta miskin, dikasih miskin karena Tuhan tidak pernah tidur. Dikasih bantuan tak pernah cukup karena tidak ada keberkahan; cuma duduk di rumah dalam kemiskinan tanpa bekerja.
Lihatlah tetangga miskin lain yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tidak mengeluh, juga tidak meminta, dan tidak memprotes karena data tidak masuk ke pemerintah, tetapi hasil panen lebih dari cukup untuk makan, kangkung di belakang rumah masih segar untuk dipetik, dan uang jajan anak harian tak pernah kosong. Semua itu adalah nikmat yang Tuhan berikan meskipun sedikit akan berkah.
Indonesia sudah hidup jauh dari keberkahan dan bahkan tamak oleh mereka yang rakus. Hal yang nggak penting menjadi penting. Hal yang sangat penting di atas segala kepentingan dicuekin dan bahkan tanya kenapa atau terkejut kenapa bisa demikian. Niscaya, lupa diri bahwa Fir’aun yang mengaku Tuhan saja bisa mati dengan sangat mengenaskan di dalam sungai Nil yang dalam.
Komentar