Menunggu Bupati Ramli, Mahasiswa Bertahan Hingga Malam Hari
Bimcmedia.com, Meulaboh; Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Anak (GEMPA Aceh Barat) Bertahan hingga malam hari dan mendirikan tenda didepan Kantor Bupati Aceh Barat. Rabu (17/11/2021).
Saat di konfirmasi, Koordinator aksi, alfarabi Harley, menyampaikan bahwa pihaknya terpaksa mendirikan tenda dikarnakan adanya 4 tuntutan pada (08/11/2021) lalu telah disepakati dan ditandatangani sebagai perjanian diatas kertas bermatrai oleh Bupati Aceh Barat, namun setelah 7x24 jam dianggap belum ditempati.
"Ada 4 tuntutan yang telah disepakati oleh Bupati Aceh Barat pada (08/11/2021) lalu, maka dari itu seharusnya selama 7x24 jam telah direalisasikan, namun sampai detik ini kami anggap tidak pernah direalisasikan".
"janji adalah hutang maka sebelum Bupati Aceh Barat menemui kami atau menepati janji yang kami anggap itu adalah hutang, maka kami tidak akan pulang". Tegas Alfarabi Harley.
Perlu diketahui, bahwa Keempat tuntutan tersebut dimana Bupati Aceh Barat akan mencopot Kasatpol PP-WH Aceh Barat selambat-lambatnya 7x24 jam terhitung sejak (08/11/2021), Karna Kasatpol PP-WH Kabupaten Aceh Barat adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas perilaku tidak wajar dan mencoreng nama baik Satpol PP Aceh Barat karna tindakan kekerasan petugas Satpol PP yang dilakukan kepada peserta aksi yang melakukan pembelaan terhadap korban tindak kekerasan seksual terhadap salah satu anak di Aceh Barat didepan kantor DP3AKB Aceh Barat pada (03/11/2021) silam.
Selain itu, pada poin kedua, dalam waktu 7x24 jam terhitung sejak (08/11/2021)akan melakukan evaluasi terhadap DP3AKB Aceh Barat.
Dan dipoin ke tiga, Dalam waktu 7x24 jam sejak (08/11/2021) akan mengevaluasi psikolog yang telah berlaku tidak empati terhadap salah satu korban kekerasan seksual terhadap anak dan cenderung melemparkan kesalahan terhadap anak.
Serta poin ke empat, dimana Pemerintah Kabupaten Aceh Barat akan menjamin ruang aman bagi para korban kekerasan seksual terhadap anak, atau memutakhirkan pelayanan yang ada pada lembaga DP3AKB Aceh Barat.
Menurut alfarabi harley, sesuai perjanjian ke empat poin tersebut telah disepakati oleh Bupati Aceh Barat, maka sejak pagi tadi setelah para demonstran melakukan aksi ke Polres Aceh Barat untuk mempertanyakan kejelasan proses hukum yang berkaitan dengan korban kekerasan seksual terhadap salah satu anak di Aceh Barat, maka para masa demonstran melanjutkan aksi ke kantor Bupati Aceh Barat untuk menagih janji pada Bupati.
"Selama berjam-jam kami berorasi didepan pintu Kantor Bupati, namun tidak ada yang menemui kami, sehingga kami memutuskan untuk mendirikan tenda didepan kantor Bupati Aceh Barat sampai Bupati menepati janjinya. Ungkap alfarabi
Pantauan Bimcmedia.com hingga pukul 22:30, Mahasiswa saling bertukar orasi yang menyita perhatian pengguna jalan, dikarenakan sedikit gelap banyak membuat masyarakat terkejut saat melintasi didepan kerumunan mahasiswa, aksi ini tidak terlihat aparat kepolisian maupun Satpol PP yang berjaga lokasi aksi.
[Redaksi]
Komentar