Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 1)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 3)

Milenial Indonesia Respon Kenaikan Harga BBM Subsidi Sangat Tidak Tepat Untuk Dilakukan

Laporan ,
Bimcmedia.com
Bimcmedia.com | Milenial Indonesia Respon Kenaikan Harga BBM Subsidi Sangat Tidak Tepat Untuk Dilakukan/Ist

Bimcmedia.com, Jakarta; Kamis, 1 September 2022, Milenial Indonesia mengadakan diskusi melalui via zoom dalam merespon isu terhangat soal kenaikan harga BBM dan inflasi puluhan generasi milenial turut hadir dalam webinar nasional.

Ketua Umum Milenial Indonesia, Sureza Sulaiman menyampaikan dalam keterangan pers rilisnya kepada puwarta Bimcmedia.com, bahwa webinar ini sebagai sarana analisis bagi generasi milenial dalam menghadapi isu terkini.

Acara webinar ini turut hadir Anggota DPR RI, Muslim dari fraksi Demokrat menyampaikan partainya secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersunsidi, kemudian juga hadir Pakar Ekonomi dan Pengamat Energi.

"Kenaikan harga BBM saat ini bisa 2-3 kali dalam sebulan. Partai Demokrat secara tegas menolak karena akan merugikan masyarakat terkhusus petani dan nelayan," kata Muslim.

Pria yang akrab dipanggil bang Muslim (BM) ini menyoroti beberapa anggaran proyek yang bisa dialokasikan untuk tidak menaikkan BBM subsidi.

"Saya mengusulkan pemerintah memangkas anggaran proyek kereta cepat Jakarta Bandung, IKN, karena ada hal yang lebih penting menyangkut kebutuhan masyarakat," pungkasnya.

Selain itu, mantan Anggota DPR RI, Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menyampaikan subsidi BBM sudah ada sejak zaman Soeharto hingga saat ini. Baginya, kenaikan harga BBM subsidi sangat tidak tepat. Bambang menyebutkan pemberian subsidi yang digulirkan pemerintah harus tepat sasaran.

"Subsidi BBM itu sudah ada sejak zaman Orde Baru hingga Jokowi. Jadi, kurang tepat jika kenaikan harga subsidi BBM dilakukan. Untuk meminimalisir anggaran baiknya pemberian subsidi tepat guna/tepat sasaran," kata Bambang.

Pengamat energi Hanifa Sutrisna yang hadir sebagai pemateri turut mengajak kaum milenial agar fokus mempelajari isu-isu energi terkini.

"Saya mengajak generasi milenial supaya fokus dalam isu energi terutama energi terbarukan dan tidak. Sumber daya energi bangsa kita besar, milenial harus melek sebab banyak sumber daya kita ini dirampas oleh beberapa pihak asing," kata Hanifa.

Faisal Basri juga hadir sebagai tokoh pengamat ekonomi menilai subsidi yang dilakukan pemerintah tidak tepat sasaran. Ia juga menyebut beberapa data yang mengatakan bahwa sebagian kalangan masyarakat mampu menerima BBM subsidi.

"Pemberian subsidi harus tepat sasaran, 70% orang kaya yang memakai kendaraan roda empat masih menikmati subsidi, hal ini dinilai tidak tepat sasaran," ungkapnya.

Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 11)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 10)

Komentar

Loading...