Mudasir Koordinator Aksi Pembegalan Beasiswa Aceh, Persoalkan Oknum Anggota DPRA sebagai Calon Wagub Aceh

Laporan ,
Mudasir Koordinator Aksi Pembegalan Beasiswa Aceh, Persoalkan Oknum Anggota DPRA sebagai Calon Wagub Aceh
Mudasir Koordinator Aksi Pembegalan Beasiswa Aceh/bimcmedia.com

bimcmedia.com, Jakarta  : Koordinator Aksi Koalisi Barisan Muda Aceh Nusantara (KBMA Nusantara), yang pernah menggelar aksi pengusutan kasus pembegalan beasiswa Aceh ke Mabes Polri dan KPK, Mudasir menegaskan, munculnya nama mantan Anggota DPRA sebagai calon wakil gubernur Aceh yang diajukan Partai Nanggroe Aceh (PNA), dinilai kurang tepat dan dipersoalkan. Alasannya nama yang bersangkutan tertera dalam list 24 anggota DPRA terkait pemberian beasiswa Aceh yang kasusnya sampai sekarang belum tuntas di Polda Aceh

Mudasir menyampaikan hal itu, Juma't (25/12/2020) malam di Jakarta, sehubungan dengan beredarnya nama mantan anggota DPRA sebagai calon Wakil Gubernur Aceh yang diusulkan PNA.

"Kita menilai kurang tepat, sebab kan seperti kita ketahui bersama, nama beliau itu sempat tercatat dalam list daftar Pemberian Beasiswa Dana Aspirasi Anggota DPRA kepada mahasiswa Aceh pada 2017. Dan kasus tersebut sampai hari ini juga belum selesai di Polda Aceh," ujar Mudasir.

"Jadi, kita menilai mungkin penunjukan sosok calon wagub oleh PNA hanya sebatas mengakomodir kepentingan internal partai saja, belum dapat dikatakan representatif harapan keseluruhan rakyat Aceh, mungkin karena itu hak partai juga," lanjut Mudasir.

Mudasir bersama KBMA Nusantara akan terus mendesak pengusutan kasus "pembegalan" dana beasiswa kepada mahasiswa Aceh.

Pada 3 Desember 2020 silam, Mudasir dan KBMA Nusantara menggelar aksi di Mabes Polri dan KPK Jakarta.

Aksi tersebut dilakukan oleh KBMA karena di anggap Polda Aceh terkesan lambat memproses hukum anggota DPR Aceh yang terlibat dalam pembegalan beasiswa tersebut.

"Kami akan terus kawal dan pantau penanganan kasus ini sampai tuntas," tukas Mudasir.

Menurut Mudasir, siapapun sosok yang diusung PNA, partai Pimpinan Irwandi Yusuf, itu hak partai.

"Namun yang harus diingat bahwa siapapun calon wagub nantinya kita berharap sosok yang diusung benar-benar memiliki kapasitas, kapabilitas dan komitmen terhadap persoalan Aceh serta juga murni akan memikirkan kelanjutan pembangunan Aceh, baik dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan politik. Artinya kalau boleh kita menyarankan, minimal PNA harus berpikir untuk memilih sosok yang paham terkait subtansi persoalan Aceh hari ini. Salah satu contoh dana otsus yang selama ini mencapai 73 triliun lebih telah mengalir ke Aceh namun kondisi wajah pembangunan Aceh, ya masih seperti itu-itu Aceh," tutup Mudasir sebagai kader HMI & KORNUS BEM Nusantara Regional Sumatra.

---

[Redaksi/RL]

Komentar

Loading...