Negeriku Yang Keji Dalam Tragedi Jambo Keupok
Negeriku Yang Keji Dalam Tragedi Jambo Keupok
Oleh : Yulanda sari (Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Universitas Teuku Umar)
Bimcmedia.com, Opini : Pemerintah terhadap korban konflik di Jambo Keupok Aceh Selatan, maka dapat Sejarah tragedi Jambo Keupok merupakan sebuah peristiwa pilu yang Dirasakan oleh warga. Dimana tindakan pihak TNI dengan menyiksa warga tanpa Ada rasa belahan kasian sedikitpun yang akhirnya menelan korban dan harta Benda. Perlakuan kejam ini sama sekali tidak manusiawi dengan suka hati mereka Lakukan tindakan kekerasan terhadap warga yang tidak bersalah.
Peran pemerintah terhadap korban konflik di Jambo Keupok sejauh ini Sudah ada dengan memberi perlindungan hukum, mengungkap semua pelaku Pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut yang menghilangkan puluhan nyawa, Harta, dan benda-benda yang berharga.
Meskipun belum sepenuhnya terpenuhi hak Para korban namun pemerintah sudah bertanggung jawab atas tragedi kekerasan Yang menimpa warga Jambo Keupok tersebut.Dalam hal ini pemerintah juga terus Memantau kondisi keluarga korban baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan Lapangan kerja.
Tragedi Jambo Keupok pada tanggal 17 Mei 2003 adalah sebuah peristiwa Mengandung pelanggaran HAM berat yang terjadi di wilayah Aceh Selatan. Peristiwa ini sebelumnya ada informasi dari seorang warga (cuak), kepada Anggota TNI bahwa pada 2001-2002, Desa Jambo Keupok termasuk salah satu Daerah basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Informasi tersebut kemudian Ditindaklanjuti oleh aparat keamanan dengan melakukan razia dan menyisir ke Kampung-kampung.Dalam operasinya, aparat keamanan sering melakukan tindak Kekerasan terhadap penduduk sipil seperti penangkapan, penghilangan orang Secara paksa, penyiksaan dan perampasan harta benda. Puncaknya pada 17 Mei 2003, sekitar pukul 7 pagi, sebanyak 3 (tiga) truk reo berisikan ratusan pasukan Berseragam militer.
TNI menginterogasi warga satu persatu dan menanyakan tentang Keberadaan orang-orang GAM yang mereka cari selama ini. Ketika warga Menjawab tidak tahu, pelaku langsung memukul dan menendang warga tanpa ada Rasa belah kasihan. Akibat dari peristiwa tersebut mengakibatkan 4 warga sipil Meninggal dunia dengan cara ditembak, juga 12 warga sipil lainnya meninggal Dengan cara disiksa, dan dibakar hidup-hidup di dalam sebuah rumah kosong.
Kemudian 3 rumah warga dibakar, 1 orang perempuan terluka dan pingsan Terkena serpihan senjata, 4 orang perempuan ditendang dan dipukul dengan Senjata laras panjang.
Perlakuan kekerasan tersebut membuat warga harus segera mengungsi di Desa tetangga dan menginap di sebuah mesjid selama 44 hari.
Hal ini Menimbulkan rasa ketakutan akan kembali TNI ke desa tersebut dan melakukan Penyiksaan yang sama terhadap warga. Peristiwa Jambo Keupok sudah 10 tahun Yang lalu, namun warganya kurang memperoleh perhatian oleh pemerintah Bahkan banyak keluarga korban sampai sekarang masih mengalami trauma (gangguan psikologis). Adapun setelah peristiwa yang tragis ini banyak anak-anak Dari keluarga korban yang putus sekolah karena tidak mampu melanjutkan Pendidikan baik tingkat SMA maupun ke perguruan tinggi.
Melihat fenomena Jambo Keupok begitu teriris hati, rasa sedih dan tidak Mampu menahan air mata. Akan tetapi peristiwa tersebut tidak cukup dengan Menguras air mata untuk menutupi kesedihan mereka. Maka disini perlu ada Perhatian khusus baik dari pihak Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Agar warga Jambo Keupok khususnya korban kekerasan Mendapat bantuan langsung dari pemerintah berupa rumah, uang, lapangan kerja, dan lain-lainnya.
Namun pada kenyataanya pemerintah sampai sekarang masih Kurang memperhatikan keluarga korban dan tanggung jawab beserta perjanjian Yang sudah dijalankan selama ini hanya menjadi tumpukan buku sudah lapuk Yang tidak terpakai. Hal ini membuat keluarga korban merasa kurang diperhatikan Atas apa yang telah mereka alami selama konflik dengan harus kehilangan suami, Anak, dan harta benda.
***
Komentar