Pasar Hewan Se ukuran ini, Telan APBK Rp. 600 Juta Lebih

Bimcmedia.com, Meulaboh : Bila warga melintas di jalan Negara dari Meulaboh Menuju Banda Aceh tepatnya di Gampong Suak ni Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat pada sebelah kanan akan terlihat satu unit bangunan kerangka baja hampir siap berukuran diperkirakan 8x12 Meter, itulah Pasar Hewan milik Daerah dengan biaya kontruksi sekitar Rp. 630 juta lebih
Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Ramli,SE kepada media beberapa hari lalu mengatakan bangunan pasar hewan di lokasi tersebut diduga atas lahan milik pejabat karena sudah duluan ada bangunan dengan pembebasan lahan
" Ini kan aneh, Lahan belum dibebaskan, baru diajukan, bangunan telah siap di atas tanah tersebut " duluan lahir anak daripada menikah" maka saya duga itu tanah pejabat" ujar Ramli
Menurutnya, jika dilihat dari ukuran dan bentuk bangunan, tidak mungkin bisa menelan biaya hingga Rp 600 juta lebih, lagian untuk apa dibangun dilahan gambut apa tidak punya pilihan lain, hal itu membuat kecurian sarat kepentingan
Dikonfirmasi Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Aceh Barat Danil Arial, S.P kepada media Kamis (27/1/2022) mengatakan, lahan tersebut diklaim seluas 49000 Meter persegi atau hampir lima hektar namun dibayar baru seukuran 1500.Meter, sisanya dibayar kemudian, sudah ada kesepakatan dengan pemiliknya
"Tanah untuk kebutuhan pasar hewan hanya setengah sampai satu hektar, itu sudah termasuk rencana lahan parkir dan fasilitas umum lainnya" kata kadis
Pasar hewan tersebut dimanfaatkan secara global bukan lokal, nanti akan diminta persetujuan propinsi terkait hari apa untuk wilayah Aceh Barat agar tidak beradu dengan jadwal pasar Sibreh dan lainnya, ungkap Danil diruang kerja dinas
Untuk bangunan tersebut menelan biaya 630 juta lebih, itu sudah dianggarkan pada tahun 2021 dan telah dibayarkan ke rekanan 89% , artinya bangunan tersebut hampir siap dikerjakan, 11% lagi tidak dibayar karena pelaksana hanya mampu ya seukuran itu, jelas kadis
Untuk lokasi selaku Dinas teknis telah menawarkan 4 titik ke Sekretariat Daerah (sekdakab) karena kriterianya harus di jalan lintas, pihaknya menawarkan Gampong Suak ni Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meureubo, Kaway xvi dan kecamatan Arongan Lambalek kata Danil
Terkait dugaan pihak Legeslatif itu tanah milik pejabat, Kadis tidak memahami hal tersebut karena itu ranah dinas Pertanahan, yang jelas duluan dibebaskan lahan sebelum didirikan bangunan, pungkasnya
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perkebunan dan Perternakan Aceh Barat untuk proyek pembangunan pasar hewan Candra Petra Arisandi Jumat lalu (28/1/2022) kepada media menjelaskan, lokasi pembangunan tersebut tidak mungkin dibuang gambut yang kedalaman mencapai 5 meter karena biayanya cukup besar
Solusi lain membuat bangunan di atas lahan gambut seperti itu dipakai jenis pondasi full plat (plat penuh) , dibawah lantai telah ditimbun dengan tanah campur kerikil dan diletakkan plat berukuran 25-30 cm, sebelumnya juga ditanam cerucuk bambu sepanjang 5 Meter, sehingga dipastikan aman, jikapun turun nanti serentak tidak miring disudut tertentu, jelasnya
" Dalam kontrak kerja Memang sudah demikian, tidak ada pembuangan gambut, Lantai bangunan itu mahal, secara teori Insya Allah tahan" ungkap Candra
Pembangun pasar hewan tersebut insya Allah tidak ada masalah, jika turun bangunan pun serentak, dan rekanan telah bekerja sesuai spesifikasi, dan itu belum selesai semua dikerjakan, maka bayaran juga belum diselesaikan,ada sisa anggaran sekitar beberapa puluh juta lagi, sudah disampaikan pada kontraktor paling cepat dibayar pada anggaran perubahan 2022 setelah mendapat review Badan Pemeriksaan Keuangan(BPK), pungkasnya
" Pastinya pekerjaan proyek tersebut sudah sesuai spek, Insya Allah begitu, sesuai laporan yang kita terima" kata PPK tersebut mengakhiri komentar. **
Komentar