Pembangunan Lokal Baru Di MIN 3 Aceh Barat Kerelaan Masyarakat

MIN 3 Aceh Barat
Ketua panitia pembangunan lokal baru di MIN 3 Aceh Barat Dadi hamdani (kiri) didampingi orang tua calon siswa Miswar (kiri) memberi keterangan pers terkait informasi pengutipan uang di sekolah Senin (28/6/2021) | bimcmedia.com

Bimcmedia.com, Meulaboh : Terkait pemberitaan sebelumnya di media bahwa ada informasi dari Masyarakat Sekolah MIN 3 Aceh Barat yang berlokasi di kecamatan Meureubo dikutip uang dari wali murid untuk pembangunan Lokal baru karena alasan tidak cukup ruang kepada siswa, hal itu dibantah kepala sekolah Nurdin S.Pd Kamis (24/6/2021) juga diluruskan pihak komite sekolah Muksin,S.pd Jum'at (25/6/2021) bahwa uang tersebut dikumpulkan atas kerelaan Masyarakat.

Salah seorang wali murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Aceh barat Dadi Hamdani didampingi Miswar kepada bimcmedia.com Senin (29/6/2021) mengatakan , uang yang dikumpulkan oleh Masyarakat untuk membangun ruang baru di sekolah tersebut murni kerelaan bukan paksaan.

Menurutnya, pihak sekolah dalam hal tersebut tidak terlibat hanya ketua komite sekolah yang memfasilitasi pertemuan dengan orang tua calon siswa pada bulan mei lalu.

"Sepengetahuan saya , sumbangan iuran untuk pembangunan lokal baru hasil musyawarah orang tua yang telah melakukan pendaftaran uang dengan jumlah 95 orang dari 105 calon siswa, itu kerelaan Masyarakat dengan semangat gotong royong membangun sarana pendidikan" ujarnya, dibenarkan Anwar.

BACA JUGA : 

Hamdani juga meluruskan, sebenarnya bukan pengutipan disekolah tapi sumbangan secara suka rela hasil musyawarah yang difasilitasi Komite sekolah, kalau kutipan itu diminta tapi ini kerelaan Masyarakat dalam upaya mencari solusi menyelamatkan generasi yang belum mendaftar di lingkungan sekolah.

Pihak sekolah telah membuka pendaftaran namun banyak warga belum memasukkan anaknya ke MIN sampai menjelang pengumuman kelulusan, akhirnya supaya semua mendapat kesempatan maka pihak komite memohon pada kepala sekolah selain 70 orang siswa yang bisa ditampung bagaimana selebihnya, singkat cerita sampailah pada ide membangun lokal baru dari wali murid dan meminta izin lokasi dari sekolah, terangnya bersama orang tua siswa lainnya.

"Dulu nenek kita tanah dihibah untuk bangun sekolah, maka sekarang sekedar sumbangan membangun ruang kelas baru kan boleh, anggap aja itu amal jariyah, tidak ada unsur paksaan malah iuran Rp.430.000.-/orang dibolehkan membayar dua kali' kata Hamdani yang juga ketua panitia pembangunan Lokal baru.

Anggaran yang dibutuhkan. Untuk lokal baru sebesar Rp.47 juta, maka hasil musyawarah dibagi kepada 95 orang wali murid maka dapat per orang sekitar Rp. 430.000.- dan uang tersebut bisa dicicil dua kali, kaata Miswa yang mengaku bekerja sebagai nelayan.

" Anak saya duluan mendaftar saat masih diterima calon siswa, namun karena ada Masyarakat lainnya yang anaknya belum masuk kemudian tak bisa lagi diterima karena lokas hanya untuk 70 orang murid, maka saya juga rela menyumbang demi menyelamatkan generasi lainnya, apalagi kesepakatan itu hasil Musyawarah bersama" kata Miswar mengakhiri wawancara.

___

(FL)

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!