Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 1)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 3)

Penting Diketahui Penderita Maag agar Bisa Berpuasa dengan Aman

Laporan ,
Bimcmedia.com
Bimcmedia.com | dr. Rezki Muttakin Berpraktek di RC SKIN CLINIC Cabang Banda Aceh / Ist

Bimcmedia.com, Banda Aceh; Selama bulan Ramadhan, setiap Muslim diwajibkan untuk berpuasa, yakni menahan lapar, dahaga, amarah, dan hawa nafsu, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa telah lama dikenal memiliki manfaat positif bagi tubuh, antara lain membantu menurunkan berat badan, memberi waktu bagi sistem pencernaan untuk membersihkan diri, serta meremajakan sel-sel kekebalan tubuh.
kendati demikian, bagi penderita penyakit maag, ada kekhawatiran bahwa keharusan untuk tidak makan selama sehari penuh dapat menyebatkan sakit tersebut kumat
Sakit maag atau dispepsia memiliki dua kelompok, yang pertama disebut dengan Dispepsia Fungsional dan yang kedua adalah Dispepsia Organik.

Studi yang dipublikasikan dalam Australian Prescriber menyatakan, dispepsia fungsional merupakan permasalahan yang terjadi pada saluran gastrointestinal atas, dengan gejala mudah kenyang, meski hanya makan sedikit, mual, mulas, bahkan terjadi penurunan berat badan.
Sayangnya,
pengidap dispepsia fungsional sering kali turut mengalami depresi atau gangguan kecemasan berlebihan, bahkan gejalanya pun lebih buruk dibandingkan dengan gejala klinis penyakit itu sendiri, sesuai dengan studi yang diterbitkan dalam Deutsches Arzteblatt International.
Sementara itu, pada kelompok yang mengidap sakit maag organik, seperti adanya luka dikerongkongan, lambung, atau usus dua belas jari atau Bahasa medisnya Duodenum (duodenalis) juga tetap dianjurkan berpuasa, tetapi wajib disertai dengan konsumsi obat tertentu.

Beragam faktor bisa memicu kambuhnya sakit maag, termasuk pola makan tidak teratur, konsumsi makanan yang mengandung gas, makanan pedas, makanan terlalu asam. Begitu juga dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung soda dan kafein seperti teh, kopi, coklat. Serta Stres juga salah satu pemicu sakit maag.

Lantas, bagaimana agar aman jalani puasa Ramadhan bagi penderita maag?

Beberapa hal yang bisa dilakukan penderita Maag, salah satunya adalah berbuka puasa dengan porsi kecil terlebih dahulu. Ketika berbuka puasa sebaiknya tidak langsung makan dalam porsi besar, lakukan dengan bertahap, makan dengan porsi sedikit terlebih dahulu kemudian dengan frekuensi agak sering sampai jam sahur. Misalnya, berbuka dengan buah kurma.
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras.

Hal ini dapat memicu munculnya keluhan, misalnya perut begah, kembung dan terasa penuh. Oleh dari itu, saat sahur dan berbuka, makanlah dengan perlahan dan dalam jumlah secukupnya. Hindari makan dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu. Asalkan dilakukan dengan pemilihan makanan dan minuman yang tepat dan tidak menerapkan kebiasaan 'makan balas dendam' dalam porsi besar saat berbuka puasa dan sahur, maka dapat dipastikan akan membuat penyakit maag bisa lebih dikontrol.

Selama menjalani ibadah puasa, kadang mungkin terlambat bangun saat sahur. Namun ingat, jangan terburu-buru menghabiskan makanan. Selain itu, hindari makan sembari mengobrol.
Kebiasaan makan terlalu cepat, apalagi sambil mengobrol, bisa membuat banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag. jadi, usahakanlah untuk bangun lebih pagi agar bisa bersantap sahur dengan tenang dan perlahan.

Penderita Maag tidak disarankan melewatkan sahur. Lalu, ketika sahur, sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks agar dicerna tubuh lebih lambat, sehingga penderita Maag tidak mudah lapar.
Hal lain yang juga sebaiknya dijalani yakni memberi jeda antara waktu makan dan waktu tidur minimal dua jam untuk mencegah risiko naiknya asam lambung yang dapat menyebabkan refluks gastroesofageal, yakni gangguan pencernaan kronis apabila asam dari perut mengalir kembali ke esofagus atau kerongkongan.

Setelah sahur, mungkin masih mengantuk dan ingin kembali tidur. Namun, sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan. Ini karena langsung tidur setelah makan bisa memicu sakit maag.
Namun, bila rasa kantuk tidak tertahankan, penderita sakit maag bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut. Caranya adalah dengan menyangga kepala dan bahu dengan tumpukan bantal. Posisi ini dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan.

Sebisa mungkin hindari mengonsumsi makanan yang meningkatkan asam lambung, dimana akan berpotensi memicu sakit maag, baik saat sahur maupun berbuka, misalnya makanan yang terlalu berlemak,  makanan siap saji, seperti sosis dan pizza, acar, dan makanan yang terlalu asam serta makanan yang pedas.

Demikian juga dengan minuman, pilihlah minuman yang tidak mengandung kafein (cokelat, kopi,teh) dan soda untuk menghindari munculnya keluhan sakit maag.

Tetaplah menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari saat sahur dan berbuka serta minum obat lambung sesuai anjuran dokter saat sahur dan berbuka.

Saat berbuka dan sahur, pilihlah sajian yang cocok dikonsumsi penderita sakit maag, seperti nasi dan oatmeal. Jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan ini dapat mengurangi risiko munculnya keluhan maag karena dapat menyerap asam lambung berlebih.

Selain itu, konsumsilah daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir. Penderita maag juga disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.
Kontrol Stress Management juga sebaiknya dilakukan untuk mencegah maag yang dapat muncul terkait gangguan psikis (kecemasan). Saat berpuasa, sebisa mungkin kendalikanlah emosi dan kelola stres dengan baik. Hal ini karena tujuan berpuasa bukan hanya untuk menahan rasa lapar, tetapi juga menahan hawa nafsu, seperti emosi marah dan sedih. Selain berpahala, ini juga dapat menurunkan risiko munculnya keluhan sakit maag.

Caranya, beristirahatlah sejenak jika lelah dan lakukan sejumlah teknik relaksasi, latihan pernapasan, atau yoga ketika merasa stres.

Namun, pada minggu pertama menjalankan puasa, Penderita Maag memang akan timbul rasa tidak nyaman pada lambung, ini adalah masa-masa yang memang perlu “perjuangan”, perlu penyesuaian untuk tubuh terutama pada organ lambung. Pada masa ini, penderita disarankan agar sedikit menahan rasa tidak nyaman (sakitnya), yang penting tidak muntah, maka tidak jadi masalah serius. Karena nanti asam lambung juga akan menyesuaikan dengan kondisi tersebut (puasa).
Nah, pada minggu kedua berpuasa, lambung sudah akan terbiasa dengan kondisi kekosongan selama beberapa jam.
Untuk mengantisipasi rasa sakit yang mungkin timbul selama minggu pertama berpuasa, disarankan kepada penderita maag untuk minum obat antasida saat sahur. Meski penderita maag diperbolehkan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, namun perlu juga memperhatikan kondisi tubuh.
Ketika berpuasa dan timbul rasa sakit berlebih dari lambung, seperti nyeri, rasa panas di dada, hingga muntah-muntah, maka sebaiknya puasa dihentikan.

Bila keluhan masih juga muncul meski telah menerapkan tips puasa bagi penderita sakit maag seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya berkonsultasi ke dokter atau berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui penyebab, mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Ditulis oleh dr. Rezki Muttakin Berpraktek di RC SKIN CLINIC Cabang Banda Aceh

(Opini)

Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 11)
Error, group does not exist! Check your syntax! (ID: 10)

Komentar

Loading...