Pimpinan Dewan Tuding Ada LSM Di Aceh Barat dan Oknum Anggota DPRK Terima Amplop Proyek

BIMCMedia.com, Meulaboh : Terkait publikasi berita Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat yang mengklaim sejumlah pelanggaran dilakukan oleh Koperasi Mandiri Jaya Beusare beberapa waktu lalu, menuai respon panas dari Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten setempat.
Wakil ketua DPRK Aceh Barat H. Kamaruddin, SE, senin (26/10/2020) kepada bimcmedia.com mengatakan, sangat menyesalkan sejumlah tudingan GeRAK kepada Koperasi Mandiri Jaya Beusare yang diklaim pihak Koperasi apa saja berita beberapa waktu lalu adalah fitnah, seperti bibit sawit berserakan padahal pihak Koperasi belum mengadakan bibit.
Menyikapi pemberitaan GeRAK pihak Dewan sekitar tanggal 3 September lalu pernah mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait guna memastikan tudingan LSM tersebut, dalam rapat pihak Koperasi membantah sorotan GeRAK dan mengklaim itu adalah fitnah, ujar Kamaruddin menerangkan
Kamaruddin mengharapkan, jika ada persoalan yang merugikan pihak tertentu sebaiknya jangan dimunculkan terlalu cepat ke media, kita cari jalan keluar sehingga masalah selesai rakyat tidak dirugikan, apalagi Koperasi tersebut mendapat bantuan pemerintah pusat untuk disalurkan ke Masyarakat Aceh Barat,
" Pemerintah pusat menyalurkan bantuan untuk petani Aceh Barat dengan harapan tidak ada persoalan, bila didengar ada keributan maka bantuan bisa dihentikan, yang rugi petani, jangan korbankan Masyarakat demi kepentingan pihak tertentu " Tegas Hakam, begitu panggilan untuk Kamaruddin.
Jika ada persoalan dari uang Negara yang dikelola pihak tertentu, Mari Masyarakat melaporkan ke pihak Komisi DPRK, nanti akan ditindak lanjuti ke lapangan, bila ada temuan yang sudah tidak bisa dibina baru kita ambil sikap lebih keras, kita selamatkan juga penerima bantuan jangan ingin menunjukkan kebolehan akhirnya petani terancam gagal terima bantuan, semua ada kesalahan , langkah awal yang baik dilakukan pembinaan. tegas politisi Golkar
"Dampak yang paling besar dari tudingan GeRAK adalah kepercayaan pusat kepada Aceh Barat, Kalau APBK untuk membantu petani tidak mampu, melalui program tersebut menguntungkan sampai 6000 petani diperkirakan tahun 2024 akan turun bantuan via Koperasi itu mencapai 10 ribu hektar sawit" Ungkapnya
Menurutnya pihak yang menuding Koperasi selama ini juga bukan orang idealis, diduga penggiat LSM tersebut selama ini juga sering menerima amplop dari perusahaan untuk menghidupi keluarga, saya selaku putra Aceh Barat marah besar bila difitnah sehingga merugikan Masyarakat petani
" Kalau idealis dalam membela kepentingan tertentu, Saya salud, namun yang terjadi selama ini dia Terima amplop dan terdapat kepentingan dibalik itu, Saya tau dimana dia terima bantuan selama ini sehingga tak pernah disorot proyek raksasa tersebut " Tegasnya
Begitu juga dengan anggota DPRK Aceh Barat, jangan menunjukkan kritis, ada anggota Dewan yang terima uang 200 juta dari APBK-P 2019, kalau perlu akan ditunjukkan orang yang menyerahkan uang tersebut.
Pimpinan Dewan tersebut marah karena berkaitan dengan kepentingan Rakyat, siapa pejabat publik tidak salah, namun ada cara untuk menyelesaikan, bila itu nanti gagal dapat PSR dari pemerintah pusat, yang rugi siapa,Mari kita fikirkan itu, APBK tidak mampu membiayainya.
Kenapa tidak disorot persoalan yang terjadi di proyek irigasi lhok guci, banyak masalah disana, apa karena dikasih amplop, jangan hal berkaitan Masyarakat lemah dipersoalkan, ini tidak terlepas dari persoalan Amplom, dirinya siap menunjukkan bukti bila diperlukan. tutupnya.
Diminta konfirmasi kepada Koordinator GeRAK Aceh Barat Edy Saputra melalui pesan whatsapp pada pukul 13.43 wib sampai berita ini di kirimkan ke redaksi tidak ada jawaban, laporan aplikasi pesan telah dibaca, di hubungi via handphone dua kali masuk namun tidak diangkat.
(Redaksi)
Komentar