Ribuan Mahasiswa Sasar Kantor Gubernur Aceh

Bimcmedia.com, Banda Aceh : Aksi penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus disuarakan, kali ini ada sekitar 2.500 ribu mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Aceh, yang terjun melakukan demonstrasi di depan gedung Gubernur Aceh, Jalan Teuku Nyak Arief, Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Selasa (06/09/2022).
Amatan bimcmedia.com, siang hari setelah memasuki waktu zuhur, ribuan massa terlihat sudah berkumpul dan berbaris mulai dari depan pintu gerbang hingga memenuhi jalanan sekitar. Para mahasiswa mendesak masuk ke halaman, dan sempat beberapa kali menggoyangkan pintu gerbang setempat sambil melantunkan yel-yel dengan antusias, berharap agar dapat segera dibukakan akses masuk.
"Buka, buka, buka pintunya sekarang juga," teriaknya.
Lebih lanjut, setibanya di halaman gedung tersebut, para demonstran juga tampak kooperatif melakukan negosiasi bersama aparat kepolisian dengan tujuan agar aksi dapat berjalan secara kondusif dan aman, sehingga seluruh pihak yang berhadir memutuskan untuk duduk bersama di halaman itu sekitar pukul 14.43 WIB.
Wakil Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Yusuf Maulana, mengatakan bahwa aksi itu bukan hanya sekedar tuntutan atas kenaikan BBM saja, namun juga menuntut terhadap beberapa isu daerah yang segera membutuhkan penanganan agar tidak semakin menyengsarakan rakyat.
"Kami hadir disini bukan hanya sekedar menolak kenaikan harga BBM, tetapi ada banyak permasalahan daerah lainnya yang ingin kami sampaikan karena sudah sangat meresahkan,” ujarnya.
Selain itu, Presiden mahasiswa BEM USK, Zawata Afnan, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini bersifat damai dan memiliki substansial yang jelas. Kemudian, pergerakan dari mahasiswa sendiri merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap nasib rakyat Indonesia yang semakin tergerus dimakan waktu.
"Ini bukan aksi yang pertama maupun kedua, ini adalah rentetan daripada aksi yang kami kawal terhadap kebijakan yang menzalimi rakyat. Inilah efek daripada sikap tidak acuh pemerintah terhadap rakyatnya sendiri," tegasnya.
Harapannya, agar poin-poin aspirasi yang disampaikan dapat didengar dan direalisasikan oleh Pemerintah, mengingat kebijakan saat ini dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil dengan adanya kenaikan BBM, disamping juga melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran.
Silih berganti orasi disampaikan oleh para mahasiswa yang dengan senantiasa menunggu kehadiran Penjabat (Pj) Gubernur, hingga menjelang waktu salat asar.
[Fitra]
Komentar