Selama Mifa Beroperasi, Hanya 10 Ekor Anak Bebek Diterima Warga Sekitar 

Mifa Beroperasi
Ilustrasi Bantuan 10 Ekor Bebek yang diberikan Ke Warga Terkena Debu Batu Bara | Foto : Google

Bimcmedia.com, Meulaboh : Pengakuan salah satu keluarga di Gampong Penaga cut Ujong  kecamatan Meureubo Aceh Barat yang kediamannya berdampingan dengan area tumpukan batu bara (stok file) hingga saat ini sejak PT. Mifa Bersaudara beroperasi atau menjalankan aktifitasnya hanya mendapat bantuan sekitar beberapa tahun lalu 10 ekor anak bebek, jika dibandingkan dengan derita menahan debu sungguh itu tidak sesuai

Salah seorang warga di sekitar area tumpukan batu bara Nur Azizah sambil memperlihat debu hitam yang menyelimuti barang dagangannya kepada awak media Jum'at (18/03/2022) mengatakan, sampai saat ini tidak ada perhatian perusahaan pada warga dan dirinya tidak tau harus mengadu kemana, selama mifa ada hanya 10 ekor anak bebek sekitar tahun 2017 lalu yang pernah diterima

" Bantuan lain tidak pernah Kami terima, ada tawaran sirup dari perusahaan namun Kami tolak karena dua botol sirup harus difoto, kami juga sanggup membelinya" kata mama Ainum, begitu panggilan akrab untuknya

Coba anda bayangkan sejak PT Mifa Beroperasi dari tahun 2017 bantuan anak bebek 10 ekor, sekarang sudah 2022, lima tahun  telah berjalan, tidak ada kepedulian mereka untuk warga yang diserang debu batu bara sehingga anggota keluarga nya termasuk cucu mengalami batuk dan sesak nafas, diduga kuat dampak debu, kata Mak Ainun dibenarkan suaminya

" Dibelakang rumah kami lokasi penumpukan batu bara kadang telah menggunung, saat musim panas dan angin kencang, maka rumah kami sasaran tempat bersarang selanjutnya, namun pihak perusahaan seperti menutup mata" ujarnya kecewa

Masyarakat disekitar tumpukan batu bara milik PT.Mifa bersaudara umumnya mengeluh akibat debu, namun bagi anggota keluarganya yang memiliki kesempatan kerja di perusahaan tidak berani bersuara, sehingga diam menanggung beban alias pasrah saja, terangnya

Selain rumah warga fasilitas pendidikan termasuk pesantren  juga disiram debu, harusnya pelaku usaha memikirkan nasib para siswa dan Mahasiswa, mencari solusi serta dapat menyalurkan biaya siswa jangan seperti dialami sekarang ini yang dirasakan

" Katanya ada uang debu disalurkan selama ini, maka kami mau tau dimana dana tersebut, kemana dibawa" tanya ibu rumah tangga itu

Sebagai keluarga yang mengalami dampak langsung abu batu bara berharap kepada pemerintah, Wakil rakyat dan  perusahaan segera mencari solusi , dirinya siap direlokasi asal kediaman dan lahan miliknya dibayar dengan harga yang sesuai, jangan seperti dilakukan selama ini dibayar rumah sementara lahan tak dilakukan ganti rugi, sehingga Masyarakat kembali berkebun dibawah hujan debu, kata Mak Ainun penuh harap

Sementara dikonfirmasi ke bagian Hubungan Masyarakat (HuMas) terkait yang disampaikan oleh warga Gampong Penaga Cut Ujong , pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp Sabtu sore (19/3/2022) hingga Minggu sore tidak mendapat jawaban, dihubungi ke Humas Oza Maulana hanya melafazkan janji nanti dikirim bila telah dijawab oleh atasannya

" Nanti kalau sudah dijawab oleh atasan segera Saya kirim ke Abang" janjinya

Pantauan bimcmedia@redaksi.com disekitar lokasi penumpukan batu bara milik PT.Mifa banyak debu di tempat kediaman warga termasuk di balai pengajian, umumnya Masyarakat berharap Mifa peduli jangan dibiarkan terus berlarut, kasihan kesehatan anak-anak , ungkap Tgk. Pesantren kepada awak media. ***

Komentar

Loading...