Selama Ramli, Tidak Ada Kemajuan Syariat Islam di Aceh Barat

Kadis SI Berdalih Pandemi

Laporan ,
Selama Ramli
Ketua FPK Aceh Barat, Sofyan Suri/ist

Bimcmedia.com, Meulaboh : Selama Pemerintahan Ramli. MS - Banta Puteh Syam  tidak terlihat kemajuan dibidang syariat Islam sebagaimana di gemaka. Bupati selama ini, malah banyak kasus amoral terjadi selama ini, seperti shabu-shabu, meusum, pembunuhan, perampokan, judi online dan sejumlah persoalan lainnya yang melanggar syariat Islam.

Ketua Forum Persaudaraan Keuchik (FPK) Aceh Barat Sofyan suri kepada bimcmedia.com Senin (6/9/2021) mengatakan ia mengira pemerintah hanya melukan pencitraan, yang menerapkan syariat Islam justru para abu-abu selama ini

Penerapa syariat Islam di Aceh barat menurutnya perlu terus menerus dilakukan perbaikan, karena belum terlihat kemajuan selama ini, masih banyak persoalan terjadi dan itu menunjukkan bahwa pembinaan Masyarakat perlu ditingkatkan kembali.

"Penerapan syariat Islam,dalam rangka menjaga kesucian kota sufi tidak baik kalau hanya berpedoman pada palang kota tauhid sufi yang terpampang begitu besar di jembatan besi Meulaboh" katanya.

Begitu juga kita tak hanya mengharap dengan jumlah personil polisi Wilayatul Hisbah (WH) saja karena menurut hematnya palang tauhid sufi itu merupakan bagian dari proyek pencitraan saja, nah yang perlu dilakukan adalah memper banyak dan mendukung para ulama dan para Tgk untuk melakukan kegiatan majelis taklim dan pengajian ujar ketua

Karena dengan pengajian maka ilmu agama akan bertambah sehingga kejahatan apapun pasti berkurang, kemudian mengalokasikan dana untuk biaya operasional Dayah yang ada di Aceh Barat agar kegiatan dayah dapat berjalan lancar seperti dilakukan Pemkab Aceh Barat sebelum nya.

Ia melanjutkan, Contoh di kecamatan Woyla induk, disana majelis taklim,pengajian,jamaah subuh itu aktif sekali, Masyarakat dan pemuda sangat antusias sekali.

kegiatan mejelis taklim,pengajian,jamaah subuh bersama diwoyla induk sepengetahuannya tidak ada andil Ramli ms selaku Bupati sama sekali, karena kalau sudah masuk pemerintah daerah maka sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari unsur pecitraan, tegasnya.

Maka para abu-abu disana selaku pelaksana kegiatan majelis dan pengajian sangat melarang adanya andil kelompok tertentu yang berkepentingan lain selain kepentingan agama, Perlu disadari bahwa syariat Islam itu bukan teriak dimulut saja, bagi kain sarung dan bagi sirup kedayah-dayah ,, karena itu bukan bagian dari kegiatan penguatan syarat Islam tapi itu merupakan kegiatan pencitraan. Ungkap Sofyan.

" Saya kira tidak ada kemajuan Syariat Islam selama ini Karena kasus Sabu terbesar ditemukan di Aceh barat.Muda mudi ditemukan mesum. Maka dapat dikatakan saya kira tidak ada kemajuan selamaa Bupati Ramli" ulang Sofyan menegaskan

Kadis SI Berdalih Pandemi

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Barat M.Isa kepada media ini Senin (06/09/2021) mengakui syiar agama Islam selama ini berkurang karena faktor pandemi yang dibatasi kerumunan dan berkumpul orang dalam jumlah banyak.

Ditanya tentang banyak temuan Amoral di kota sufi, dirinya mengatakan sebenarnya itu dari dulu ada namun tidak ada pemberitaan, saat ini hal tersebut terjadi di tempat-tempat tertentu tidak lagi diarea seperti pinggir pantai, ada perubahan selama pemerintah Ramli, ujarnya

Walaupun berkurang, kegiatan keagamaan seperti majelis taklim di Gampong-gampong masih berjalan, itu berkat arahan Bupati kepada para Keuchik, kalau tidak diarahkan mana ada, kegiatan lain juga dilaksanakan seperti MTQ walau terbatas, yang jelas ada perubahan, namun karena pandemi saja kita akui syiar berkurang, tutupnya

---

(FL)

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!