Smartphone Tanpa Kamera Bagai Kuah Tanpa Garam, Anda Setuju?
bimcmedia.com, Teknologi - Kuah akan hambar jika tak ada garam. Demikian pula dengan smartphone. Smartphone paling mutakhir sekalipun akan terasa asing bahkan tidak bernyawa apabila kamera ditiadakan.
Setiap pengguna yang ingin membeli smartphone, fitur pertama yang ingin diketahui adalah kamera. Baikkah kameranya, bagus tidak hasilnya, bening nggak hasilnya, berapa megapixel, bagaimana kerapatan dan lain-lain.
Rangkuman ini menjadi catatan penting bagi tiap produsen sehingga mereka berlomba-lomba menghadirkan sisi kamera terbaik.
Karena apa? Satu sisi kamera smartphone akan memudahkan tiap individu dalam mengabadikan momen.
Saat sedang bersama keluarga, tak perlu memanggil tukang foto. Mendadak perlu pas foto, tak usah repot ke studio foto cukup menggunakan smartphone lalu dicuci sendiri, semua jadi mudah dan simpel. Maka, fitur kamera demikian kuat posisinya di smartphone.
Tanpa kamera, smartphone tak ada artinya. Gaya hidup yang kian mendesak, media sosial yang banyak dihuni oleh foto, maka tiap smartphone mau tidak mau harus menghadirkan kualitas foto terbaik.
Meski masyarakat awam datang ke toko membeli smartphone, mereka tetap bertanya soal kamera dari sebuah produk.
Masyarakat yang masuk ke generasi urban akan memutuskan momen apa yang akan diabadikan dalam kamera.
Mustahil sekali Anda berkata smartphone tanpa kamera menjadi barang mewah. Zaman feature phone barangkali masih bisa diamankan.
Namun jangan pernah melupakan momentum di mana beberapa feature phone telah memasang kamera sebagai daya tarik meski hasilnya masih standar – VGA.
Perkembangan sensor kamera smartphone yang kian menarik, menjadikan kita sebagai pengguna tak mau meninggalkan smartphone sendirian.
Bahkan, di zaman semua live di media sosial apapun bisa dipamerkan hanya bermodal kamera depan atau belakang.
Kamera dan kamera. Kenapa banyak produsen smartphone berlomba mempromosikan sisi kamera produk mereka. Karena sisi ini yang mudah dijual.
Sisi ini yang kelihatan hasilnya. Dapur picu yang baik, tentu tidak terlihat sebelum membongkar mesin. Kamera terbaik langsung terlihat begitu sebuah jepretan terjadi. Lomba berlomba ini kian tak terbendung.
Kamera smartphone adalah garam di dalam kuah ikan bandeng. Tak hanya enak tetapi penyedap yang mampu mendefinisikan segala rasa. Anda setuju?
Komentar