SOMBEP Kuasai Meja Pimpinan DPRK Aceh Barat, Ini Masalahnya

Bimcmedia.com, Meulaboh : Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan (SOMBEP) Kabupaten Aceh Barat mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat guna menyampaikan aspirasi terkait lahan di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Meulaboh yang masih berkonflik dengan Masyarakat, namun di kantor Dewan tidak ada seorang pun anggota Legeslatif yang menyambut Mereka, Selasa (02/11/2021)
Pantauan bimcmedia.com, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi tersebut mendatangi gedung Dewan sekitar pukul 10 wib dengan membawa foto pamflet bertulisan " Diberitahukan kepada Mahasiswa dan dosen bahwa jaalan menuju kampus STAIN akan ditutup kembali" , foto itu diambil dari lokasi konflik agraria hingga membuat kenyamanan Mahasiswa terganggu untuk menuju kampus Sekolah Tinggi Agama Islam itu.
Kedatangan dengan niat Audiensi terkait solusi terhadap STAIN Meulaboh agar Masyarakat tidak dirugikan dan pihak kampus aman menggunakan lokasi karena berdasarkan keputusan Mahkamah Agung lahan tersebut sudah dinyatakan milik Kementerian Agama namun dilapangan belum dilakukan eksekusi maka hingga saat ini masih saling klaim kepemilikan, kata sekretaris SOMBEP Rovky M Akbar dihadapan Sekretaris Dewan Mulyadi,S.H dan rekan-rekan lainnya
Rencana audensi yang telah disurati ke Sekwan seminggu sebelumnya terpaksa diterima oleh Sekretaris Dewan dan Staf karena unsur pimpinan dan anggota DPRK satu orang pun tidak hadir, dalam diskusi diruang gabungan komisi sempat alot karena Mahasiswa menolak pulang sebelum pernyataan sikap Mereka bacakan dan pihak Sekretariat Dewan bersedia mengeluarkan surat pernyataan akan menerima kembali para aktifis tersebut
" Sekarang bapak sekwan dengar dulu pernyataan sikap Kami, kemudian membuat pernyataan bahwa bersedia mempertemukan kembali SOMBEP dengan pimpinan Dewan" ujar Azmi dibenarkan kawan lainnya
Sebelumnya di meja pimpinan DPRK Aceh Barat sempat terjadi kerumunan karena debat mahasiswa dengan pihak Sekretariat, dimana pihak SOMBEP mendesak sekwan untuk memanggil anggota DPR, namun sekretaris Dewan menjelaskan bahwa anggota Dewan semua tidak masuk karena sedang dinas luar, sempat menghabiskan banyak waktu dalam menyatakan pendapat di meja pimpinan, akhirnya ditemukan solusi
Setelah ada kesepakatan, Mustafa Xelo yang juga Ketua Divisi Advokasi membacakan pernyataan sikap dengan tuntutan diantaranya Mendesak pemerintah menyelesaikan konflik agraria di STAIN Meulaboh.
Kemudian meminta Pemerintah untuk segera mengaspal jalan menuju Kampus STAIN dan SOMBEP mendesak pemerintah Aceh Barat agar memasang lampu penerangan jalan menuju kampus STAIN dan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh
Usai dibacakan pernyataan sikap, Kepala Sekretariat Dewan Mulyadi,S.H menyatakan akan meneruskan aspirasi tersebut ke pimpinan Dewan sekaligus meminta jadwal pertemuan ulang yang akan disesuaikan dengan jadwal Mahasiswa, karena tawaran Sekwan untuk pertemuan esok hari ditolak pihak SOMBEP Aceh Barat
" Sekwan menyerahkan selembar surat pernyataan kepada pimpinan organisasi setelah menerima pernyataan sikap yang isinya akan menjadwal kembali pertemuan dengan pimpinan Wakil Rakyat" tegas Mulyadi dalam forum
Setelah semua ditemukan solusi, Mahasiswa memohon maaf atas salah dan sikap kemudian Sekwan bersama staf mendatangi meja pimpinan Dewan menyalami Mahasiswa satu persatu, usai itu Para pejuang kampus STAIN Teungku Chik Dirundeng Meulaboh membubarkan diri secara tertip.
---
[FL]
Komentar