Sosialisme Islam H.o.s Tjokroaminoto dan Matrealisme Markx

Laporan ,
Sosialisme Islam
Ahmad Marzuki Toekan

Sosialisme Islam H.o.s Tjokroaminoto dan Matrealisme Markx

Oleh :

AHMAD MARZUKI TOEKAN

Bimcmedia.com, Jakarta : Opini Sosialisme Islam, bukanlah peristilahan baru yang dibuat oleh penulis. Penggabungan dua istilah tersebut telah dikenal oleh kaum cendiakawan Indonesia, bahkan pada saat penjajahan Pemerintahan Kolonial Belanda masih bercokol di bumi pertiwi. H. O. S. Tjokroaminoto yang telah memadukan dua istilah tersebut.

“Tahukah kamu hapakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (Yaitu) ‎melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari ‎kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau ‎kepada orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-‎orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling ‎berpesan untuk berkasih sayang.” (Alqur,an Surah Al-Balad Ayat 12-17)

Mula-mulanya terbit dua artikel yang dimuat oleh surat kabar resmi Serikat Islam (SI), Oetoesan Hindia pada 1 Januari 1913 yang berjudul; Apakah Sosialisme itu dan Sosialisme berdasar atas Islam. Hingga kemudian disusun menjadi buku yang diberi judul; Islam dan Sosalisme terbit pada November 1924.

Pemaduan Islam dan Sosialisme yang dilakukan oleh Tjokro Aminoto, bukan sekedar memadukan dua istilah tetapi mempunyai konteks sejarah yang seperti yang dituliskan oleh Z. A Ahmad;

Dia didorong menulis itu, berhubung dengan adanya aliran politik kuat yang berpendapat bahwa sosialismelah yang akan dapat melepaskan bagian umat manusia yang sengsara didunia ini dari penderitaannya. Lagi pula untuk membantah tuduhan-tuduhan terhadap islam, bahwa agama Islam hanya menghendaki keselamatan orang-orang yang memeluknya saja, dan bukan keselamatan lain-lain orang juga dalam masyarakat. Menuliskan.

Tetapi sebelum terlalu jauh mengulasnya, terlebih dahulu perlu kita mengenal Islam dan Sosialisme itu sendiri. Seperti sebuah pepatah latin yang berbunyi, ad recte decendum opertet primum inquirere nomina, quia rerum cognition a nominibus rerum dependet. Yang berarti, agar dapat memahami sesuatu, perlu diketahui namanya agar mendapatkan pengetahuan yang benar.

Kata pokok dari Sosialisme ialah “socius”, kata latin yang artinya “teman”. Sosialisme dapat diterjemahkan dengan “persaudaraan manusia. (H. Van der Mandere, 1949). Sedangkan secara bahasa, sosialisme berasal dari serapan bahasa Belanda: socialisme yang berarti serangkain sistem ekonomu dan sosial yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen pekerja.

Tetapi ada kesulitan menemukan siapa pertama kali yang menggunakan istilah ini. L. Rebaud seorang penulis Prancis mengaanggap dirinya yang mendapatkan kata itu. Sedangkan Grunberg, kata itu telah dipakai oleh seorang pendeta italia, Giuliani. Menurutnya penggunaan kata Sosialisme dalam arti “Khatolicisme” sebagai lawan dari protestanisme (Lihat Z. A, Ahmad; Dasar-dasar ekonomi dalam Islam)

Terlepas dari tentang siapa yang menemukan kata tersebut. Indonesia mengenal istilah Sosialisme sesuai dengan arti kaum Marxis yang pertama kali diperkenalkan oleh Hank Sneevliet seorang Komunis Belanda yang merintis pembangunan Partai Komunis Indonesia. Paham Marxisme diperkenalkan olehnya, melalui organisasi Indische Sociaal Democratische Vereenenging (ISDV). Melalui organisasi inilah, kemudian pelan-pelan merekrut anggota Sarekat Islam, khususnya semarang yakni Soemaun.

Marxisme memahami sosialisme sebagai masyarakat tanpa kelas. Seorang pemikir ternama Mesir, Hassan Hanafi melanjutkan bahwa masyarakat tanpa kelas ialah kehidupan masyarakat yang menempatkan semua anggota warganya pada posisi yang setara, tidak ada orang kaya dan kuat, superior dan inferior, penindas dan tertindas.

Sedangkan Istilah Islam, adalah kepercayaan dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw yang menandaskan keyakinan pada Al-Quran sebagai teks yang dianggap oleh umat Islam sebagai kitab suci yang langsung dari Firman Allah. Selain dari pada memberikan pencerehan Akidah kepada umat manusia, ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad mampu melahirkan masyarakat yang ideal pada masanya.

Terdiri dari orang yang tidak mementingkan diri sendiri, yang selama tiga puluh tahun berhasil bereksperimen dalam melaksanakan demokrasi sejati, berdasarkan persamaan, keadilan dan Moralitas (Karen Armstrong, 2002)

Dari sini kita mampu membedakan secara mendasar antara Islam dan Sosialisme. Islam berasal dari Firman Tuhan sedangkan Sosialisme dari akal budi manusia. Tetapi disisi lain pada akhirnya kita juga mampu melihat kesamaan antara keduanya dalam keberpihakannya pada kemanusian dan cita-cita membangun masyarakat tanpa kelas.

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!