2024 Tamu ke Aceh akan Membeludak, YARA : Syariat Islam Jangan Kaku

Laporan ,
Ketua YARA Aceh Safaruddin,S.H dalam forum Diskusi dengan Mahasiswa di kantor yayasan tersebut, Jum'at (16/9/2022) | ist

Bimcmedia.com, Banda Aceh : Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI akan digelar pada tahun 2024 di Aceh – Sumatra Utara (SUMUT). Atlit dan tamu se - Indonesia akan membanjiri Bumi serambi Mekkah.

Ini adalah sumber rezeki untuk mengangkat ekonomi rakyat Aceh. Syariat Islam yang berlaku di Aceh agar tidak kaku.

Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mengharapkan Syariat Islam yang dijalankan di Aceh agar dapat menyesuaikan dengan kemajuan zaman sehingga menjadi model (contoh) bagi daerah - daerah lain di Indonesia, bahkan dunia Islam.

Harapan itu, disampaikan Ketua YARA, Safaruddin SH, di hadapan mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang melakukan kuliah lapangan dalam Mata Kuliah Studi Syariat Islam di Aceh di Kantor YARA Banda Aceh, sebagaimana diterima oleh pewarta bimcmedia.com Jumat, 16 September 2022.

“Kita harapkan Syariat Islam di Aceh tampil modern, sesuai dengan kemajuan teknologi dan zaman. Syariat Islam di Aceh agar tidak lagi sebatas mengurus “Kain sarung,” dan “peci,” saja. Tapi perlu hal - hal yang substansial dan menjadi kebutuhan umat,” kata Safaruddin.

“Hal - hal substansial seperti tingkat kesetaraan, mutu pendidikan dan kesehatan rakyat juga harus menjadi fokus penerapan Syariat Islam. Kita tak rela Aceh terus -menerus menjadi provinsi termiskin dan terendah mutu pendidikan di Indonesia, Malu kita,” Tambah Safaruddin.

Safaruddin berharap nanti ketika PON digelar di Aceh pada 2024 tidak ada keluhan tamu tentang pelayanan perbankan akibat penutupan semua bank konvensional.

“Kita berharap layanan e-money sudah dapat diterapkan di seluruh Aceh,” ujarnya di hadapan 20-an Mahasiswa UIN Ar-Raniry.

Safaruddin mendesak, pihak perbankan yang beroperasi di Aceh agar menyediakan layanan e-money di semua tempat strategis di Aceh.

Tidak hanya itu, Safaruddin mengatakan, YARA terus memantau kebijakan pemerintah daerah dan melakukan advokasi untuk hal - hal yang dirasa merugikan masyarakat umum.

Safaruddin menambahkan bahwa, salah satu tujuan bersyari'at atau maqasid syariah, kata Safaruddin, adalah agar umat memiliki dan terjaga harta kekayaannya. “Nah, hari kondisi kemiskinan di Aceh juara I termiskin di Sumatera,” katanya.

“Menurut hemat kami, pengentasan kemiskinan dan mewujudkan masyarakat Aceh yang sejahtera atau kaya adalah tujuan strategis dalam implementasi Syariat Islam. Mari berpikir lenih maju,” ajak Safaruddin yang juga Ketua Tim Pengacara Muslim Indonesia itu.

“Ketika mayoritas masyarakat Aceh sudah makmur dan sejahtera maka segala bentuk kejahatan (kekufuran) seperti maling, perampok dan penipu dengan sendirinya akan berkurang,” Ujar Safaruddin yang dibenarkan Mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Safaruddin membagi buku tentang kiprah sosok inspiratif yang berangkat dari keluarga miskin di Aceh, Anwar Idris, kepada setiap mahasiswa.

***

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!