Terkait KM 50, Lima Cabang SEMMI Se Jakarta Bentuk Konsolidasi

Laporan ,
Terkait KM 50, Lima Cabang SEMMI Se Jakarta Bentuk Konsolidasi
5 Cabang SEMMI Bentuk Konsolidasi/bimcmedia.com

bimcmedia.com, Jakarta : Beberapa pengurus cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) melakukan konsolidasi yang terdiri dari lima cabang se Jakarta tentang peristiwa Km 50 di rumah kebangsaan Tjokroaminoto.

5 cabang tersebut diantaranya, SEMMI Jak-Jak-Pus, SEMMI Tang-Sel, SEMMI Jak-Bar, SEMMI Jak-Tim dan SEMMI Jak-Jak-Sel.

Muhammad Senanantha yang merupakan Ketua umum SEMMI Jakpus, kepada bimcmedia.com, Rabu, (06/01/2021) mengatakan “Kejadian km 50 yang sampai saat ini belum tuntas sangat membuat Indonesia di pandang sebelah mata dalam kacamata internasional tidak mementingkan kemanusiaan padahal Indonesia disebut sebagai negara hukum”. Ucapnya

Lebih lanjut Bima Ketua Umum SEMMI Tangsel menambahkan bahwa “KM 50 merupakan suatu kejadian yang menandakan kembalinya indonesia ke era order baru dimana penegakan hukum yang terjadi telah melanggar HAM dan yang anehnya pun hingga hari ini peradilan dan penyelidikan berlangsung namun belum menemukan titik terang siapa yang mengeksekusi 6 orang laskar FPI tersebut, dan kemana 4 laskar FPI yang berhasil melarikan diri? Banyak sekali kejanggalan yang terjadi pada peristiwa KM 50 ini serta saya meminta kepada Komnas HAM dan Bareskrim Polri untuk bersifat independent dalam menyelesaikan kasus ini

Selanjutnya, Umam Sekum Semmi Jakbar menambahkan “Dalam beberapa bahan tulisan yang kuat atas analisa kasus tersebut kami semmi Se-Jakarta Raya menyatakan sikap bahwa tindakan yang dilakukan oleh anggota Polda metro Jaya yang telah menembak 6 warga negara Indonesia sampai dengan kehilangan nyawa perlu diselidiki dengan mengedepankan kemanusiaan”

“Begitu miris melihat kejadian tersebut karena Juliari batubara yang jelas sudah melanggar hukum karena mencuri uang rakyat dimasa krisis tidak dihukum mati namun 6 warga negara yang sampai saat ini belum diketahui kejadian pasti nya ditembak mati oleh aparat”,Tegas Gawi Ketum Semmi Jaktim

Jika kasus ini tidak ada penyelsaian secara terbuka akan menjadi beban sejarah baru di kemudian hari yang akan memberatkan bangsa ini untuk maju, Maka dengan demikian Indonesia sebagai negara demokrasi kami semmi se-Jakarta akan turun kejalan sebagai langkah awal ketika melihat kejadian km 50. Tutup Panjul Ketum Semmi Jaksel.

---

[Redaksi/RL]

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!