Tidurnya Orang Puasa Merupakan Ibadah Adalah Hadis Palsu

Laporan ,
Tidurnya Orang Puasa Merupakan Ibadah Adalah Hadis Palsu
Ustadz Adi Hidayat/ Sumber Foto : Wartakota

Bimcmedia.com, Meulaboh : Tidurnya orang puasa adalah ibadah merupakan hadis palsu, hal tersebut di tegaskan langsung oleh Pendakwah Ustadz Adi Hidayat.

Melalui kanal YouTube Shirathal Mustaqim, adalah cara Pendakwah Ustadz Adi Hidayat sampaikan hal tersebut.  Awalnya ada seorang jama'ah yang menanyakan mengenai hadis tersebut, melalui Dalam video youtube tersebut.

Tanya jamaah seperti dikutip mimbaraceh.com, Selasa (20/04/2021), "Apakah hadis yang menyebutkan tidurnya orang puasa adalah ibadah termasuk hadis sahih?"

Bahkan, hadis tersebut merupakan hadis palsu. Begitu Ustadz Adi Hidayat dengan sangat tegas menjelaskan bahwa hadis tersebut merupakan hadis yang tidak sahih.

Padahal sesungguhnya tidak ada hadis seperti itu. Menurutnya, banyak orang yang malas mempergunakan hadis tersebut sebagai pembenaran.

" Bahkan bukan cuma palsu tapi palsu banget, Kami sampaikan dan kami tegaskan, hadis yang dimaksud itu palsu. Bukan hadis sahih, tapi hadis palsu." tegas Ustaz Adi Hidayat.

Ia  juga menjelaskan, bahwasanya hadis tersebut memiliki sejumlah permasalahan mulai  makna yang bertentangan dengan semangat Ramadan itu sendiri hingga dari riwayat perawinhya.

Baca Juga :

"Pertama, bermasalah dengan riwayatnya . Kedua, mohon maaf, itu bertentangan dengan semangat Ramadan. Nabi meminta kita untuk meningkatkan ibadah, lalu Anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu," jelasnya.

Perintah wajib menjalankan puasa diturunkan kepada Nabi Muhammad saat Perang Badar berlangsung.

Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan mengenai kewajiban berpuasa bagi umat Muslim yang tertulis dalam soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi dalam kitab Ash Shiyam.

"Saat turun perintah itu, masya Allah, mereka berjuang di bulan Ramadan dengan panas terik. Masih ada juga yang berperang di Perang Badar," tambahnya.

Para sahabat Nabi tetap berjuang untuk menjalankan kewajiban melakukan puasa, dalam kondisi yang berat tersebut.

"Yang puasa, yang salat, yang baca Al-Qur'an, mereka sahabat, ahli surga sebagian mereka masuk surga tanpa hisab. Anda bisa bayangkan, Ramadan, Perang Badar, panas terik, aktivitas meningkat. " tutupnya.

Oleh karenanya,  hadis dengan tidurnya orang puasa adalah ibadah hanyalah alasan yang dipakai oleh orang-orang yang ingin menghindari ibadah di bulan Ramadan, ungkap Ustadz Adi Hidayat dalam menilai hadis tersebut.

" Nabi mengatakan tingkatkan ibadah, Anda (malah) menghindari ibadah dengan alasan tidur. Maka bagaimana Anda katakan itu hadis? Maka tiba-tiba muncul orang-orang belakangan, sahabat (Nabi) bukan, tabiin bukan, tidak dekat dengan Allah, pahala belum banyak, belum ada jaminan surga, lantas Anda ingin menghindari. Sangat Mustahil!" Pungkasnya.

___
[Redaksi]

Komentar

Loading...