Tiga Tahun Kinerja Ramli – Banta DI Mata Elemen Sipil
bimcmedia.com, Meulaboh : 10 Oktober 2020 genap tiga tahun Pemerintah Aceh Barat dikendalikan Ramli- Banta, apa saja keberhasilan yang telah dicapai selama ini, tentu ada pro kontra dalam penilaian Masyarakat, berbagai sorotan disampaikan elemen sipil dengan harapan direspon untuk kebaikan bersama.
Tiga tahun pemerintah Ramli - Banta tidak ada kemajuan yang berarti untuk Masyarakat Aceh barat, yang ada hanya membangun dinasti serta tidak ada satupun janji kampanye ditepati.demikikian disampaikan Forum Persaudaraan Keuchik (FPK) Aceh Barat kepada bimcmedia.com Selasa (13/10/2020)
Salah satu contoh janji Kampanye Ramli memberikan bantuan Rp. 15 juta per KK, itu hanya menjadi simbul pencitraan saja,tegasnya.
Selama pemerintahan Ramli, Bawahannya tidak bisa berkarya untuk kepentingan bangsa, Mereka tidak ada yang berani menantang Bupati karena akan berdampak pada karir Aparatur Sipil Negara (ASN). Ujarnya
"Disisi lain hukum Negeri ini seolah tidak berlaku bagi Ramli contohnya, Bupati berani mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA) yang diminta untuk mengembalikan jabatan keuchik terkait pemecatan kepala Desa diluar prosedur dalam lingkup Aceh Barat" Ucapnya
Sofyan menambahkan, Pendopo Bupati dijadikan tempat resepsi pernikahan dirinya, banyak pejabat turut menghadiri, padahal itu jelas bertentangan dengan aturan sehingga dapat dikatagorikan penyalahgunaan kekuasaan
Dibidang ekonomi, Rakyat semua menjerit selama pemerintahan Ramli - Banta, tidak ada trobosan hingga dapat membawa kemakmuran Aceh barat ke arah yang lebih baik, padahal jika dia mau maka banyak trobosan bisa dilakukan.sorot ketua
Selama pemerintahan Ramli tidak ada pemilihan Keuchik, Menurutnya sudah 99% Desa di Aceh barat selama empat tahun dijabat oleh PJs .
"Tidak ada pemilihan Keuchik selama Ramli Bupati, itulah selogan yang sering kita dengar." Kata pemuda woyla tersebut
Salah seorang Mahasiswa yang aktif di berbagai Lembaga Vicky Fitrio di lokasi terpisah dalam kondisi kurang sehat dirinya mengatakan,, tidak ada suatu perubahan apapun yang terjadi di Aceh barat selama 3 tahun kepemimpinan RATA, baik dari sektor perekonomian rakyat, maupun sektor pendidikan,
untuk syariat Islam juga tidak terlihat kemajuan, yang masih banyak terlihat tempat maksiat di Meulaboh tak sepenuhnya di tutup, ujarnya singkat
Seniman Aceh Barat yang juga Ketua Sanggar Bungong kupula T. Nasrudin mengatakan, selama pemerintah Ramli-Banta Ulang tahun kota Meulaboh yang sudah di Perbupkan tak dijalankan bahkan dua tahun sebelumnya kegiatan seni banyak dibuang
" Kami pekerja seni di Aceh Barat sudah tiga tahun macet total dalam kegiatan, khusu pembangunan budaya seni tak seperti zaman dulu" Kata Lemben, begitu panggilan akrab untuknya
Janji kampanye 15 juta/KK tidak terlihat program tersebut berjalan, namun kalau pembangunan infrastruktur dirinya mengakui ada sedikit, kalau sektor seni memang melempem sejak dari dulu, kalau saat ini mungkin faktor pandemi COVID-19. tutupnya
SEKDA MERESPON
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Marhaban, SE menanggapi kritikan Masyarakat secara santai, jika dilihat berdasarkan visi-misi Bupati, tentu ada kemajuan dan kemunduran ,ada pembangunan yang terlihat juga tidak terlihat dikalangan warga perkotaan
"Pembangunan ring road dari Meureubo sampai ke Arongan Lambalek, itu sudah jadi dan sangat berarti bagi Masyarakat pedalaman" ucap marhaban yang mengaku baru menjabat sebagai Sekda menggantikan Adonis.
Ditanya tidak tersedia lapangan kerja untuk Rakyat dan janji 15 juta/Kk, Sekda mengatakan mungkin tidak terlihat, yang namanya pembangunan ada keberhasilan dan ada kemunduran, memang begitu, ucapnya santai di ujung telepon.
Marhaban menyambut baik setiap kritikan, setiap kritikan akan dijalankan masukan untuk memperbaiki kekurangan, saat ini pembangunan tak terlihat bisa jadi juga disebabkan oleh pandemi covid-19. Lebih cepat dikritik lebih cepat kita perbaiki, ucapnya.
---
(FL)
Komentar