Ulama Se-Aceh Berkumpul untuk Membahas Isu Politik

Bimcmedia.com,  Banda Aceh : Silahturahmi ulama se-Aceh berkumpul membahas Persoalan perpolitikan di Aceh yang belum terselesaikan karena banyak sudut pandang termasuk dari para ulama Sebagai solusinya pandangan tentang politik perlu disamakan. (Selasa,09 /11/ 2021)

Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin, 8 November 2021 siang.

Konferensi pers itu pun dilaksanakan sebagian dari penyiapan Silaturrahmi ulama se-Aceh bertema “Peran Ulama dalam Perbaikan politik di Aceh” , Banda Aceh, 10-11 November 2021.

Silaturrahmi para ulama tersebut didasari terhadap kondisi umat sekarang untuk mencari celah solusi terhadap perpolitikan di Aceh .

Kemudian Dalam dunia perpolitikan Tu Sop Juga menyampaikan masalahnya bukan pada partai politik namun pada paradigma politisi dan masyarakat Aceh dan Paradigma inilah yang menjadi para kajian ulama.

“Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran ulama jangan eksklusif tetapi Ulama harus bersama rakyat untuk menghadapi masalah bersama,” tutur Tu Sop.

Dalam pertemuan yang direncanakan itu semua pihak menyatakan hadir bukan ulama saja dibicarakan namun tentang perpolitikan yang dinilai terkadang melenceng dari nilai Islam.

Perlu cari solusi kata Tu Sop, jangan sampai dosa itu jadi dosa bersama Pertemuan tersebut untuk menyatukan persepsi bersama mengajak umat untuk peduli pada dunia politik dan memperbaikinya.

Selanjutnya, Pertemuan ini diadakan agar ulama tidak dinilai eksklusif Islam Rahmatan Lil Al-Amin, rekan-rekan media juga sedemikian marilah mengambil peran dalam dunia politik, bukan hanya membuat berita politik,” kata Tu Sop. Sebagai mana di lansir dari Portalsatu.com

Adapun Tu Sop juga mengajak kepada masyarakat untuk memperbaiki semua aspek kehidupan umat agar generasi sekarang mampu mewariskan kebaikan untuk generasi selanjutnya, tutur tu Sop

" Salah satu penyebab dunia politik bermasalah di Aceh karena tidak menjalankan politik sesuai dengan syariat Islam sementara kita menggaungkan syariat Islam itu Di Aceh telah terjadi degradasi peradaban dalam politik, Namun dalam hal ini bukan masalah para politisi karena ini negara demokrasi Di dalam sebuah negara bersistem demokrasi, apapun yang terjadi dalam perpolitikan semua pihak ikut terlibat,” kata Tu Sop.

Dalam kehidupannya, kata Tu Sop, muslim itu harus sukses, dalam semua masalah harus ada solusi Di era demokrasi, politik adalah instrumen untuk menjalankan peradaban Karenanya meluruskan dunia politik itu merupakan kewajiban bersama.

“Bagaimana kita melahirkan politik yang berperadaban, Tidak mungkin dari sesuatu yang kotor melahirkan sesuatu yang bersih.ujar tu sop

Setelah itu dalam menjawab pertanyaan wartawan, Tusop menjelaskan ulama melihat persoalan politik terjadi karena tidak terintegrasinya nilai syariat Islam dalam kehidupan termasuk dalam politik.

“Masalah besar kita muslim tidak mampu mengungkapkan syariat ke dalam kehidupannya Ini bukan memvonis mana pihak yang benar dan mana pihak yang salah Pendidikan pun harus diperbaiki, termasuk pendiddikan di dayah Sekali lagi Aceh bukan kekurangan partai tetapi krisis Sumber Daya Manusia (SDM) para politisi,” kata Tu Sop.

Sementara itu Tgk H Umar Rafsanjani, Lc., MA, sebagai ketua juga mengatakan acara tersebut dilaksanakan atas meurupee (bantuan bersama secara sukarela) dari para ulama.

“Kita merencanakan, jumlah hadirin yang hadir maksimal 400 orang dari semua tingkatan ulama dan dayah kemudian Banyak yang telah menyatakan akan hadir,

Di antaranya Abu Mudi, Abu Langkawi, Abu Kuta Krueng, Abuya Anwar, Abi Hidayat Muhibuddin Wali, Waled Husaini, dan ulama lainnya,

Selain itu juga akan hadir ulama dari Aceh Tenggara enam orang, dari Aceh Tengah 7 orang, dari Gayo Lues 5 orang Untuk kebaikan Bersama ,dan seluruh hadirin juga telah kita imbau supaya menjaga protokol kesehatan” kata Umar.

---

Cw 01