Usia 7 Tahun, UTU Raih Peringkat 3 PTN Se-Sumatera
Dalam Hal Pertumbuhan Indikator Kinerja Utama

Bimcmedia.com, Meulaboh : Usia 7 tahun UniversitasTeuku Umar (UTU) kembali mendapatkan prestasi yang membanggakan, setelah secara beruntun UTU berhasil memenangkan 13 jenis kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, kali ini UTU berhasil mempersembahkan prestasi dalam hal pertumbuhan dan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU).
UTU berhasil menempati peringkat ke-3 untuk Wilayah Sumatera dalam hal pertumbuhan IKU (dengan skor 390). Setelah Universitas Negeri Padang (573) dan Universitas Riau (397). Sementara itu dalam hal pencapaian IKU, UTU berhasil meraih rangking ke-7 dari seluruh PTN yang ada di pulau Sumatera.
Informasi tersebut berdasarkan salinan keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek Nomor 135/E/KPT/2021, tentang penghargaan capaian IKU perguruan tinggi negeri.
UTU yang tergabung dalam Liga PTN Satker, menempati peringkat 2 dalam hal pertumbuhan dan peringkat 5 untuk pencapaian IKU secara nasional. Atas capaian prestisius tersebut, UTU diganjar penghargaan berupa dana insentif sebesar 1,8 Miliyar. Selain itu, UTU juga berhasil mendapatkan penghargaan keunggulan IKU PTN Satker untuk IKU 6, yang mana UTU meraih posisi nomor satu secara nasional. Atas prestasi tersebut UTU juga mendapat insentif sebesar 1 Miliar. Sehingga total dana insentif yang berhasil dibawa pulang oleh Universitas Teuku Umar sebesar 2.864.000.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Enam Puluh Empat Juta Rupiah).
Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE., MBA mengucapkan syukur dan rasa bahagianya atas pencapiaan yang luar biasa ini, apalagi ditengah Pandemi Covid-19 yang tentunya memiliki keterbatasan di usia 7 tahun ini.
"Alhamdulillah prestasi ini patut kita syukuri, mengingat usia kita yang baru 7 tahun berstatus PTN, kita telah berhasil meningkatkan prestasi dalam sejumlah bidang, terutama untuk Liga IKU ini." Jelas Prof Jasman.
"Alhamdulillah UTU meraih posisi nomor satu di seluruh PTN Indonesia dalam hal pencapaian IKU 6 (kerja sama), yaitu meraih pencapaian 100% disusul Universitas Negeri Yogyakarta (PTN BLU) dengan pencapaian 86%, dan Institut Teknologi Bandung (PTN BH) dengan pencapaian 75%." Ucap Prof Jasman.
Untuk wilayah Aceh, ranking pencapaian IKU tertinggi diraih oleh USK dengan skor 42, berikut disusul UTU (34), UNIMAL (18), USAM (14), dan ISBI (11). Sementara itu dalam hal pertumbuhan IKU, ranking pertama ditempati UTU dengan skor 390, disusul USK (164), UNSAM ((97), UNIMAL (64) dan ISBI (18).
Untuk diketahui, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu kebijakan Kemendikburistek turunan dari program Kampus Merdeka yaitu mengenai Pendanaan untuk Perguruan Tinggi. Artinya melalui proses pelaksanaan Merdeka Belajar, maka disalurkan dana insentif untuk menunjang proses tersebut.
Namun, dana insentif ini tidak serta merta akan diterima oleh semua perguruan tinggi di tanah air. Hanya untuk PTN yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Yakni memenuhi telah mencapai Indikator Kinerja Utama atau IKU.
Terdapat 8 indikator kinerja utama sebagaimana yang termaktub dalam keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI.
Adapun kedelapan Kriteria atau Indikator Kinerja Utama tersebut adalah :
- LulusanMendapat Pekerjaan yang Layak
- Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
- DosenBerkegiatan di Luar Kampus
- PraktisiMengajar di Dalam Kampus
- HasilKerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
- ProgramStudi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia
- Kelasyang Kolaboratif dan Partisipatif 8. Program Studi Berstandar Internasional.
Indikator-indikator ini kemudian menjadi standar, sebab perguruan tinggi yang mampu memenuhinya akan mendapat predikat sebagai perguruan tinggi terbaik. Selain itu akan berpeluang untuk mendapatkan persentase pemberian BOPTN yang lebih besar dibanding perguruan tinggi yang belum mencapai IKU.
Sebagai bonus tambahan, Kemendikbud untuk tahun 2021 mengalokasikan bonus insentif tambahan bagi perguruan tinggi yang sukses menembus 8 IKU tersebut sebesar Rp 500 miliar. Dana ini tentunya bisa dipergunakan pihak kampus untuk memperbaiki sistem, infrastruktur, dana penelitian, dan sebagainya.
FL
Komentar