Video Makian Keluarga Pasien Meninggal Tersebar di Medsos, Lukai Hati Petugas RSUD Cut Nyak Dhien

Laporan ,
Keterangan: dr. Putri Fathiyah, Direktur RSUD Cut Nyak Dhien / Foto: Istimewa

bimcmedia.com, Meulaboh - Direktut Rumah Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, dr. Putri Fathiyah, melalui Kasubbag Humas Susi Maul Husna, menyampaikan rilis kepada bimcmedia.com pada Kamis (27/8/2020). Susi menjelaskan terkait dengan beredarnya video yang berisikan makian kepada petugas RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Rabu malam.

"Yang dapat kami jelaskan adalah bahwa tidak benar jika petugas mengabaikan pasien," ungkap Susi. "Petugas sedang mempersiapkan pemindahan pasien dimaksud ke kamar yang memiliki ventilator dan sekaligus mempersiapkan kedatangan pasien baru,"

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap hanya digunakan pada saat petugas memasuki area rawatan pasien. Dikarenakan jika sudah memakai APD lengkap petugas tidak dibenarkan keluar masuk antara ruang anterum dengan ruang jaga petugas.

Keberadaan keluarga pasien juga tidak dibenarkan keluar masuk baik untuk rawat umum biasa. Apalagi dalam ruang rawat Pinere. Jika didampingi, hanya boleh satu anggota keluarga sesuai dengan surat edaran yang telah kita keluarkan pada tanggal 04 Agustus 2020 dengan Nomor 440/125/2020.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa bagi pasien yang sedang dirawat hanya boleh didampingi oleh satu orang keluarga. Surat edaran tersebut telah disosialisasikan jauh-jauh hari.

Tersebarnya video berisi makian selain melukai hati petugas juga melanggar ketentuan yang sudah ditempel hampir setiap ruangan. Dengan ketentuan, tidak mengambil gambar, foto maupun audio (merekam) sesuai dengan undang-undang Praktik Kedokteran dan Undang-undang Telekomunikasi.

Saat ditanya apa pihak rumah sakit akan mengambil langkah hukum terhadap kejadian tersebut, Susi mengatakan masih melakukan koordinasi terkait peristiwa yang terjadi.

Seperti diketahui beredarnya video penanganan pasien yang terlambat, diduga ada keluarga pasien kesal pada petugas medis karena memperlambat keluhan setelah melihat kondisi orang tuanya dalam keadaan kritis, sampai pasien meninggal dunia.

Dalam video yang beredar cepat di media sosial, petugas rumah sakit terlihat sangai santai memakai Alat Pelindung Diri (APD). Makian dengan teriakan berlanjut hingga sampai di depan pasien yang sudah meninggal.

---

Penulis: FL

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!