Warga Mengeluh Pembangunan Jalan Di Depan PLTU 1-2 Terkesan Lamban.

Bimcmedia.com, Nagan Raya. Pembangunan jalan lintas nasional Meulaboh - Tapak Tuan tepatnya didepan Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) 1-2 kabupaten Nagan Raya terkesan lamban dan membuat sejumlah warga yang melintasi mengeluh, dikarenakan terkendala saat melintas, pengguna jalan sering terjebak macet bahkan sangat mengancam keselamatan, karena selain jalan becek dan berlubang, juga sangat sempit untuk dilalalui oleh kenderaan roda empat. Minggu (5/9/2022)
Arman Yasin, salah seorang warga yang sering melintasi jalan tersebut dari Meulaboh menuju Nagan Raya, merasa bingung dengan tahapan pembangunan jalan yang tidak kunjung selesai.
"Kami heran kok pembangunan jalan dengan panjang 1 KM hampir setahun tidak siap-siap,mungkin kontraktornya kurang profesional atau pengawasan nya yang tidak jalan". Ungkapnya
Arman juga menuturkan akibat dari lamban nya proses pembangunan jalan itu juga membuat warga mengeluh dan begitu was-was dikarenakan selain jalannya yang sempit, juga sering terjadi kecelakaan diakibatkan oleh jalan yang bisa dilalui pengguna jalannya hanya sebagian, sedangkan setengah bodi jalan lagi yang sudah dicor menggunakan dengan beton belum bisa dilalui.
"Jalan yang bisa dilalui hanya sebagian dari bodi jalan yang ada, jalan tersebut juga sangat membahayakan bagi para pengguna di karenakan sering terjadi kecelakaan" Katanya.
Ia juga meminta pemerintah Nagan Raya atau pihak terkait agar segera memanggil kontraktornya untuk menanyakan permasalahan ini, menurutnya sangat di sayangkan warga yang melintas harus mempertaruhkan keselamatan akibat kelalaian dari pelaksana proyek tersebut, Tambahnya Arman.
Sementara itu Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Aceh menargetkan pembangunan ruas Jalan Nasional lintas barat selatan aceh di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya tuntas pada Oktober 2022.
“Jika tidak tidak ada kendala, ruas jalan yang di bangun Pemerintah Pusat ini tuntas di Oktober,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN wilayah Nagan Raya, Dediansyah, beberapa waktu lalu di kutip dari media Investigasihukumkriminal.com
Ia juga menjelaskan, bahwa pembangunan ruas jalan sepanjang satu kilometer tersebut sepenuhnya didanai oleh pemerintah, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Tahun 2022.
Menurutnya, pembangunan jalan tersebut akan memakan waktu yang lama dkarenakan konstruksi teknisnya terdapat beberapa tahapan pembangunan yang harus di lakukan, seperti pengerukan, pembangunan pengecoran bahu jalan, hingga pengaspalan.
Pihaknya juga mengakui, akibat dari proyek pembangunan jalan tersebut telah menyebabkan ketidaknyaman bagi masyarakat pengguna jalan yang melintasi wilayah pantai barat selatan aceh, dikarenakan harus melintasi lokasi proyek dengan kondisi lintasan yang berlumpur saat hujan serta berdebu saat terik panas matahari.
Dalam hal itu pihaknya juga terus berupaya untuk menuntaskan pembangunan ruas jalan tersebut, sehingga aktivitas perekonomian masyarakat di Nagan Raya termasuk wilayah pantai barat selatan aceh kembali normal.
“Memang kontrak pekerjaannya selesai di Desember 2022, tapi kita upayakan selesai pada Oktober mendatang, agar aktivitas ekonomi masyarakat segera maksimal,” kata Dediansyah.
Pantauan Bimcmedia.com dilapangan hingga memasuki September 2022 proyek tersebut belum mencapai 50 persen, dikarenakan pengerjaan nya sering terhenti juga terlihat dalam beberapa hari terakhir tidak terlihat aktifitas dilokasi pembangunan jalan tersebut, dan dilokasi jalan tersebut sering terjadi macet hingga ratusan meter.
Komentar