SOMBEP Aceh Barat Tuntut Pemerintah Normalisasi Pendidikan Di Aceh

Laporan ,
SOMBEP Aceh Barat
SOMBEP Aceh Barat Saat Mengunjungi Salah Satu Satu Sekolah | Ist

Bimcmedia.com, Meulaboh : Pada momentum hari pendidikan daerah yang ke-62 (Hardikda) SOMBEP Aceh Barat tutut pemerintah normalisasi pendidikan di Aceh pada era pandemi Covid-19. Kamis (02/09/2021)

Adapun SOMBEP (Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan) yang merupakan salah satu  lembaga perkumpulan sejumlah aktivis  mahasiswa  yang peduli terhadap kondisi dan isu-isu pendidikan terkini.

Berkaitan dengan kondisi negara saat ini yang menghadapi wabah dari virus corona atau Covid-19, sehingga memberlakukan pembatasan di berbagai ruang publik termasuk arena pendidikan.

Selanjutnya bertepatan dengan  momentum hari pendidikan daerah ke-62 yaitu jumat, (02/09/2021),  lembaga SOMBEP Aceh Barat menutut kepada pemerintah daerah maupun pusat agar melakukan normalisasi kehidupan masyarakat Aceh, khususnya normalisasi di bidang pendidikan.

Melalui Sekretaris Jenderalnya  yakni Rovki Muhammad Akbar ia menyampaikan kepada awak media prihal tuntutan lembaga tersebut yang menginginkan proses pembelajaran seperti tahun-tahun lalu yaitu tatap muka.

" pada momentum Hardikda  tahun ini kami sangat menuntut  pemerintah agar menormalkan kembali kondisi pendidikan di Aceh dari perguruan tinggi hingga sekolah dasar  yakni melakukan tatap muka "  tegas Rovki

Selain itu Sekjend Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan itu juga mengemukakan alasan mengapa lembaga mereka meminta agar segera dilakukannya proses pembelajaran tatap muka atau normalisasi pendidikan yang mereka nilai tidak efektif.

" Tidak meratanya akses dan kecepatan internet di beberapa daerah di aceh merupakan suatu kendala besar dalam proses pembelajaran secara daring serta minimnya pengawasan oleh tenaga pengajar hingga tenaga pengajar yang malas, ini semua ialah bentuk tidak efektifnya proses kuliah daring " jelas sekjend sombep itu

Terakhir ia juga menyampaikan beberapa dari sekolah atau jenjang pendidikan ada yang melakukan kegiatan pembelajaran secra tatap muka namun ada juga yang daring.

Menurutnya jika memang seperti itu mengapa tidak di berlakukan tatap muka secara menyeluruh mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.

" Toh, beberapa jenjang sekolah sudah ada yang tatap muka, lantas mengapa tidak menyeluruh saja,  dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat" tutupnya.

---

[ Rma ]

Komentar

Loading...
error: Content is protected !!